Melanesiatimes.com – Pagelaran Festival Suling Tambur dan Festival Pesona Bahari Raja Ampat dibuka dengan gema tambur bersamaan, oleh Bupati Raja Ampat, PJ Gubernur Papua Barat Daya, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Joshua Puji Mulia Simanjuntak beserta Forkopimda Raja Ampat di WTC Torang Cinta, Rabu (18/10/2023).
Dalam sambutannya Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati yang biasa disapa AFU, menyampaikan bahwa Pagelaran Festival Suling Tambur dan Festival Pesona Bahari Raja Ampat ini merupakan giat dalam rangka mempublikasikan spot wisata yang ada di kepulauan Raja Ampat guna mendorong minat wisatawan manca Negara maupun wisatawan lokal berwisata atau traveling ke Raja Ampat.
Festival ini juga bertujuan untuk memperkenalkan seni budaya atau kearifan lokal masyarakat Adat Raja Ampat, sesuai dengan tema “Mendekap Budaya, Menjaga Alam”
Gebyar Festival Suling Tambur ini diikuti oleh peserta mewakili distrik maupun kelurahan yang ada di Kabupaten Raja Ampat, antusias masyarakat raja ampat sangat luar biasa dalam menyambut dan memeriahkan festival ditahun ini, dengan berbagai jenis perlombaan, disamping itu animo peserta suling tamburpun semakin tinggi dalam berkreatif dengan gaya dan goyang suling tamburnya.
Giat Suling Tambur ini juga untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal masyarakat Raja Ampat yang sudah beratus tahun menjadi seni masyarakat Adat.
Salah satu peserta Suling Tambur, Anton Wanma menyampaikan “Suling Tambur ini merupakan tradisi turun temurun dari leluhur kami yang sudah seabad lebih kepada kami dan kami akan melanjutkan budaya atau tradisi ini sampai anak cucu kami”. Ungkap Anton Wanma.
Anton juga berterima kasih kepada Pemerintah Raja Ampat dan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya serta Kemenparekraf RI yang telah kolaborasi dan mendukung giat festival ini.
Harapan kami adalah, kegiatan seperti ini harus dilaksanakan setahun sekali sehingga bisa menarik minat wisatawan untuk bertraveling ke Raja Ampat seperti masa-masa sebelum covid, sehingga bisa menambah PAD, menghidupkan ekonomi rakyat sekaligus memanifestasikan kearifan lokal secara ekselerasi.
Semarak festival ini juga di isi dengan berbagai lomba, diantaranya, lomba suling tambur, yospan, senam kreasi, dan kuliner wisata, pagelaran ini dilaksanakan selama empat hari, dari tanggal 18-21 Oktober 2023. (HU)
Tidak ada komentar