Melanesiatimes.com – Apel Bersama dilakukan dikantor Bupati Kabupaten Raja Ampat, yang dihadiri oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kepala Dinas PU Kepala Dinas Kominfo, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Perindagkop, Kepala Biro Pemerintahan, Kepala Biro Umum dan Kepala Badan Pengelola Pendapatan Ase Daerah Provinsi Papua Barat Daya. Waisai (18/10/2023).
PJ Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musa’ad, mimpin apel yang dihadiri semua PNS di wilayah pemerintahan Kabupaten Raja Ampat.
Dalam Sambutannya PJ Menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Kabupaten Raja Ampat, Pak Sekda beserta semua Forkopinda Kabupaten Raja Ampat dan seluruh ASN yang hadir pada kesempatan ini, atas penyambutannya dan atas berbagai kolaborasi kerjasamanya.
PJ Gubernur mengatakan, “saya beserta para Bupati dan Walikota Se-Papua Barat Daya, setelah melaksanakan pertemuan, kami mencanangkan beberapa agenda utama, yakni pertama menjadikan Provinsi Papua Barat Daya itu sehat, Papua Barat Daya itu produktif, untuk itu mari sama-sama kita bersinergi, kita berkolaborasi untuk membangun Provinsi Papua Barat Daya kedepan jauh lebih baik lagi.
PJ Gubernur juga mengingatkan kepada peserta Apel pagi, bahwa pembangunan itu adalah merupakan suatu kepercayaan, pembangunan itu adalah sesuatu yang sudah seharusnya terjadi, oleh karena itu kita ASN ini merupakan ujung tombak, merupakan motor penggerak pembangunan, maka kita juga harus merubah paradigma kita dan cara pandang kita di dalam melaksanakan tugas dan kewajiban kita, masa-masa yang lalu tugas dan fungsi pemerintah ada tiga yaitu, administrator pemerintahan, administrator pembangunan, administrator masyarakat, namun dengan perkembangan dan perubahan undang-undangan maka saat ini kita bukan lagi administrator, pasalnya, kata administrator dalam pengertian bahasa terminologinya adalah pemimpin, sehingga terkadang kita merasa diri dan berlaga seperti bos, merasa bahwa kita lebih tinggi dari rakyat, kendati sekarang tidak lagi, pemerintah ini bukan lagi sebagai administrator melainkan, pelayan Masyarakat, motivator pembangunan dan memberdayakan masyarakat, jadi tugas kita itu berbeda yang dulu dan yang sekarang.
“Pemerintah itu sekarang pelayan Masyarakat, Oleh karena itu pemerintah dibentuk untuk melayani masyarakat, pemerintah bukan dibentuk untuk melayani diri sendiri apalagi pemerintah dibentuk untuk minta dilayani”. Ujar PJ Gubernur.
Dalam apel tersebut PJ Gubernur pun mempertegas bahwa sesuai hasil pemantauan dan kajian Pemerintah Provinsi dengan kabupaten kota, pasalnya ada beberapa program yang sudah kita canangkan, pertama program yang kita sebut dengan Prodikter, Program Pendidikan Dokter, ini menjadi perhatian karena rumah sakit yang ada di PBD ini tipe C, tidak ada satupun rumah sakit di wilayah Provinsi Papua Barat Daya yang di Tipe A, Oleh karena itu kita akan segera meningkatkan rumah sakit yang ada di Kabupaten Sorong untuk menjadi Rumah Sakit Tipe A. Sehingga kita tidak lagi jauh-jauh ke Makassar dan ke Jakarta. “Bapak bupati kalau ada kader-kader kita yang mau melanjutkan studi dokter spesialis kita wajib untuk membantu” Ucap Gubernur.
Yang kedua, kita sebut dengan Biskemas yaitu, Beasiswa Generasi Emas, kita juga sadar bahwa persoalan beasiswa adalah penting, yang harus di perhatikan, belajar dari pengalaman itu maka model beasiswa kita ini ada tiga, pertama adalah bagaimana kita memberikan bantuan kepada mahasiswa maupun siswa, kedua melakukan kerjasama dengan Kodam dengan Polda untuk mempersiapkan adik-adik kita yang mau masuk di Akpol, TNI Angkatan Darat dan Angkatan Laut, dengan melakukan proses pencangkokan ketika di kelas dua, maka kita lihat dan kita nilai Siapa yang berprestasi dan siapa yang punya prospek untuk mengikuti pendidikan Akmil, Akpol termasuk juga IPDN.
Ada program yang kita sebut dengan Paling tua, perlindungan hari tua, jadi setiap orang tua usia 65 tahun ke atas setiap bulan kita akan memberikan bantuan langsung Rp. 250.000, kenapa harus kita berikan ini, karena hasil survei yang kami lakukan itu masuk dalam ketegori kemiskinan ekstrem yang terjadi di Papua, penyebabnya adalah ketergantungan yang tinggi akibat kekerabatan kita, contohnya seperti, dalam satu rumah terdapat tiga keluarga yakni, Anak, Orang tua dan Mertua.
Dari tiga keluarga ini yang menanggung adalah anaknya, sehingga itu menyebabkan kemiskinan ekstrim karena ketergantungan orang tua serta mertua kepada anaknya, untuk itu kami akan memberikan bantuan kepada lansia yang berusia 65 tahun ke atas agar bisa mengurangi kemiskinan ekstrim.
Menurut data statistik Pendapatan dibawah 500 masuk dalam kategori kemiskinan, untuk itu ketika kita memberikan bantuan Rp.250.000 kepada lansia dengan pasang suami istri berarti satu bulan sudah mencapai Rp.500.000.
Yang terakhir program yang namanya papeda pengembangan perekonomian Pemuda, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya sudah bekerja sama dengan Pihak Bank Papua, jadi pemuda/i yang mau mengembangkan usahanya bisa langsung ke Bank Papua untuk melakukan pinjaman sampai 10 juta, pinjaman itu tanpa bunga dan tanpa uang jaminan karena bunga dan uang jaminan sudah ditanggung oleh pemerintah Provinsi Papua Barat Daya. (RIL)