Melanesiatimes.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua memberikan data tentang aktivitas perdagangan ekspor dan import hasil bumi di wilayah Papua pada perdagangan bulan Agustus 2023 lalu. Hasilnya sangat menggembirakan dikarenakan neraca perdagangan mengalami surplus dimana hasil eksport lebih tinggi dibandingkan dengan import yang dilakukan. Jayapura (26/09/2023)
Berdasarkan data yang telah di rilis pada 15 september 2023 tersebut tercatat dimana nilai ekspor mencapai 181,19 persen atau tercatat mencapai 11, 12 triliun Rupiah di bandingkan dengan eksport pada bulan Juli 202, sementara itu data import pada bulan yang sama terjadi penurunan 33,61 persen atau hanya 517, 5 miliar Rupiah.
Dilihat dari data perdagangan tersebut eksport barang yang dilakukan masih dinominasi oleh barang non migas, eksport biji logam dan turunannya masih menjadi komoditi paling unggul dan diikuti dengan komoditi kayu dan barang dari kayu serta komuditi hasil perairan serta barang non migas lainnya yang di ekspor ke enam negara utama yakni Spanyol, Jepang, Filipina, Korea Selatan, India dan Tiongkok. Namun, nilai eksport pada periode dari bulan Januari sampai Agustus 2023 secara akumulatif total ekspor mengalami penurunan 9,36 persen jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu dari Januari sampai Agustus 2022. Ekspor biji logam berasal dari PT. Freeport Indonesia yang dikirim dari Pelabuhan Amamapare Kabupaten Mimika ke negara tujuan.
Sementara itu import pada bulan Agustus 2023 mengalami penurunan 33,61 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya Juli 2023, beberapa negara pemasok barang ke wilayah Papua yakni Australia, Singapura dan Filipina. Import di dominasi oleh produk non migas juga nilai import berasal dari golongan barang-barang yang terbuat dari besi dan baja namun meskipun begitu import migas juga ada namun tak sebesar import barang-barang non migas. Total nilai import secara akumulatif dari tujuh negara diantranya Sigapura, Jepang, Tiongkok, Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Jerman. Pada periode awal tahun Januari sampai Agustus 2023 neraca import mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama Januari sampai Agustus tahun lalu dimana mengalami penurunan sebesar 5, 47 persen.
Secara akumulatif perdagangan pada bulan Agustus 2023 ini surplus 10,67 triliun Rupiah hal ini karena pertumbuhan ekspor lebih tinggi dibandikan dengan bulan sebelumnya dan neraca perdagangan mengalami peningkatan 229,1 persen. Namun, jika dilihat juga dengan periode yangsama yakni pada periode yang sama tahun lalu 2022 naraca perdagangan masih mengalami penurunan 10,25 persen. Hal ini menunjukan bahwa perdagangan ekspor di wilayah Papua masih di dominasi oleh hasil pengolahan tambang oleh PT. Freeport Indonesia.(FK)
Sumber : Badan Pusat Statistik (bps.go.id) 15 September 2023