Tanggapan Mantan Ketua KKSS Raja Ampat Terkait Kisruh Muswil KKSS PBD

Ismail Saraka (Mantan Ketua KKSS Raja Ampat)

Melanesiatimes.com – Mantan Ketua KKSS Raja Ampat Ismail Saraka, menanggapi kisruh KKSS Papua Barat Daya yang terjadi saat ini, ditemui di kediamannya, Waisai (20/09/2023)

Bacaan Lainnya

Sebagai mantan Ketua KKSS dengan adanya dualisme atau kisruh KKSS di Papua Barat Daya,  saya tidak mencampuri urusan itu, siapapun yang terpilih itu bagian daripada masyarakat Sulawesi  Selatan.

Mantan Ketua KKSS Raja Ampat Ismail Saraka menyampaikan, “sejauh ini yang saya tahu dari media itu, ada gugatan dari pihak pak Rustam ke Pengadilan Negeri dan saya pikir sebagai warga negara dan siapapun itu punya hak, Kalau merasa tidak puas dengan hasil muswil Papua Barat Daya sah-sah saja melakukan gugatan.

Lanjutnya, keputusan itu juga nanti, pada akhirnya kembali ke putusan pengadilan, dalam hal ini juga saya tidak mendukung siapa-siapa, yang pastinya, kalau Pak Rustam merasa dirugikan, dia punya hak untuk melakukan gugatan ke Pengadilan Negeri”. Ungkapnya

Menurut Ismail terkait dengan terpilihnya Hi. Said sebagai Ketua melalui Muswil KKSS yang dilaksanan dikota Sorong, ada baiknya dibacarakan baik-baik secara internal sehingga tidak memecah belah masyarakat Sulawesi Selatan.

Ismail juga menanggapi masalah kapasitas sebagai Ketua Terpilih dengan perbandingan kepada partai Politik dan kapasitanya sebagai anggota DPRD Kabupaten Raja Ampat.

Ismail mengungkapkan secara hukum ketika kami terpilih sebagai Anggota DPRD kendati kami belum bisa melakukan aktifitas sebagai Anggota Dewan, karena kami belum dilantik, sehingga kami tetap menunggu hingga pelantikan dan penyerahan SK, baru kami bisa melaksanakan tugas sebagai Anggota Dewan.

“ketika kami terpilih sebagai anggota DPRD kapasitas kami terbatas dan belum bisa beraktifitas sebagai anggota DPR, nanti pelantikan dulu baru kami bisa melaksanakan Tupoksi selaku anggota Dewan”. Tegasnya.

Ismail Saraka yang juga sebagai Anggota  Dewan aktif, mempertanyakan kegiatan Rakornas yang dilaksanakan di Makassar, “Rakornas itu kan acara yang besar yang dihadiri oleh seluruh pengurus yang berskala Nasional bahkan juga luar Negeri, kok tiba-tiba ada Rakornas dengan waktu yang begitu singkat, kan bisa diberitahukan waktu Pertemuan Saudagar Bugir Makassar (PSBM), tapi pada waktu pertemua tidak ada pemberitahuan, itu info saya dapat.

Makanya kami juga mempertanyakan hal tersebut, apakah benar ada Rakornas di Makassar? Ini hajat besar jadi harus ada perberitahuan dan undangan kepada BPW dan BPD di seluruh Indonesia dan harus buming sehingga semua masyarakat Sulawesi Selatan tau bahwa ada kegiatan Rakonas di Makassar”. Bebernya.

Terkait Rakornas, media melanesiatimes.com juga mengkonfirmasi ke salah satu peserta yang mengikuti Pertemuan Saudagar Bugis Makassar yang dilaksanakan di Makassar, menyampaikan “kami selesai dari kegiatan Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) tidak tau dengan pelaksanaan Rakornas, nanti kami sudah dalam perjalanan ke kampung  baru kami di telepon, katanya ada Rakornas di Makassar”

Peserta yang enggan disebut namanya itu, menyayangkan Rakornas yang dilaksanakan tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu, harusnya agenda sebesar ini dikordinasikan sejak awal, sehingga kita juga turut menghadiri, “nanti kami sudah dalam perjalanan pulag ke kampung baru di telepon kasitau, nah inikan terlihat mendadak dan buru-buru sekali, ada apa sebenarnya”.

Menurut warga KKSS yang enggan disebut namanya itu juga menambahkan, bahwa “kegiatan Rakornas itu, tidak dihadiri oleh sebagian besar Pengurus BPP, sehingga kami masih meragukan kabsahannya”. Tutupnya.

Pos terkait