Melanesiatimes.com – Pemilihan Ketua Ikatan Alumni STIA, Unamin dan UMS Sorong, sempat menuai Protes dan kritik dari Presiden Mahasiswa, namun situasi dapat dikendalikan secara kondusif dan berjalan hingga selesai. Sorong (16/09/2023).
Pemilihan ini merupakan Pemilihan yang pertama kali dilaksanakan di Kampus Unamin Sorong dimana pembentukan Panitia ini di SK kan oleh Rektor Unamin Sorong, dibentuk pada bulan januari tahun 2023, dengan tahapan mulai dari pembentukan Panitia atau Tim 9, pendataan Alumni, pendaftaran kandidat dan penyampaian visi misi sampai pada pencoblosan di hari Sabtu, 16 September 2023.
Pemilihan ini telah menghasilkan Ketua Terpilih yaitu Markus Jitmau, dengan torehan suara sebanyak 224, disusul Hadi Tuasikal dengan perolehan suara sebanyak 52, sedangkan posisi ketiga Sattu dengan jumlah suara 35, diposisi keempat Syarif Nari dengan jumlah suara 14 dan urutan kelima Sumardi dengan perolehan 8 suara.
Pemilihan dilakukan menggunakan dua metode yakni, pemilihan langsung dan pemilihan secara online, total jumlah suara langsung berjumlah 265 sedangkan pemilihan secara online sebanyak 68 suara, hingga hasil Total Alumni yang menyalurkan hak pilihnya pada pemilihan pertama ini sebanyak 333 suara sah.
Menurut Ketua Terpilih Markus Jitmau, pemilihan kali ini merupakan Pemilihan yang unik dan langkah, pasalnya pemilihan dilakukan secara online dan ini merupakan pemilihan yang pertama dilakukan di kampus dengan metode online “saya baru lihat pemilihan secara online seperti ini dan ini dilakukan secara nasional karena Alumni Unamin ini tersebar diseluruh Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke, saya sangat apresiasi dengan kinerja Panitia yang mampu melaksanakan pemilihan ini secara online, jarang kita temukan pemilihan seperti ini di Indonesia dan ini yang pertama kali saya temui”. Ungkapnya.
Tujuan dari Pembentukan IKA Alumni, STIA Unamin dan UMS ini, pertama untuk wadah silaturahim antara sesama alumni STIA, Unamin dan UMS Sorong mulai dari tahun 80an hingga tahun 2022.
Kampus ini awalnya bernama STIA, Kemudian berganti nama menjadi Universitas Al-Amin Sorong, ditahun 2013 beralih lagi menjadi Universitas Muhammadiyah Sorong dan terkahir dikembalikan lagi menjadi Unamin Sorong kendati sudah beda kepanjangannya yakni Universitas Muhammadiyah Sorong pada tahun 2021 sampai saat ini.
Markus Jitmau menambahkan Kami akan selalu mendukung dan mengawal program-program Kampus dengan pendidikan yang bertaraf internasional, membantu mengkomunikasikan antara Yayasan Muhammadiyah Sorong dengan Yayasan Muhammadiyah pusat dan berusaha membentuk wadah ini berskala Nasional sehingga terjalin komunikasi antara Alumni secara Nasional”. Tutupnya. (DIR)