Komunitas Sosial Budaya ASEAN Memetakan Jalan ke Depan pada Pertemuan Dewan ASCC ke-30

waktu baca 3 menit
Kamis, 31 Agu 2023 11:30 0 6 Redaktur

Melanesiatimes.com – Pertemuan Dewan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN ke-30 diadakan hari ini, mempertemukan para menteri dan perwakilan untuk membahas masalah-masalah sosial-budaya yang penting dan arah strategis untuk masa depan ASCC.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Ketua Dewan ASCC Prof Dr Muhadjir Effendy menggarisbawahi komitmen Indonesia yang tak tergoyahkan untuk memajukan prioritas sosial-budaya di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, perubahan iklim, ketahanan berkelanjutan, gender, dan keluarga.

Dalam sambutannya, Dr Effendy mengapresiasi dukungan pertemuan kepada Indonesia dalam merealisasikan tema ASEAN Chairmanship 2023 ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Dia juga menekankan pentingnya memastikan pembangunan inklusif yang memenuhi berbagai kebutuhan dalam siklus hidup manusia masyarakat ASEAN.

Sekretaris Jenderal ASEAN Dr Kao Kim Hourn juga memberikan pidatonya kepada dewan. Dr Kao mendesak ASCC untuk “terus bekerja menuju kawasan yang lebih kuat dan lebih tangguh saat kami memastikan implementasi penuh dan efektif dari Visi Komunitas ASEAN 2025, dan perjalanan menuju 2045.” Dia memuji Indonesia atas keketuaannya yang efektif di ASEAN dan berbagai inisiatif ASCC dan dokumen hasil yang akan disahkan oleh para Pemimpin ASEAN pada KTT ASEAN ke-43 mendatang.

Menyadari peran penting keluarga, dewan memuji pengembangan Deklarasi ASEAN tentang Kesetaraan Gender dan Pembangunan Keluarga yang memperjuangkan kemitraan yang adil antara laki-laki dan perempuan dalam keluarga, melindungi hak-hak perempuan dan potensi penuh mereka dalam masyarakat.

Kebutuhan untuk meningkatkan pengasuhan selama tahun-tahun awal kehidupan juga diakui dengan dimasukkannya Deklarasi Pemimpin ASEAN tentang Perawatan dan Pendidikan Anak Usia Dini di Asia Tenggara untuk diadopsi oleh para Pemimpin ASEAN pada KTT ASEAN ke-43 yang akan datang. Inisiatif ini merupakan prioritas utama dewan dalam memastikan akses anak-anak ke perawatan dan pendidikan anak usia dini yang berkualitas tinggi dan inklusif.

Dewan mengakui pentingnya memiliki lingkungan yang kondusif dan kesempatan yang adil bagi pembangunan manusia bagi penyandang disabilitas dan memuji pengembangan Deklarasi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan untuk Komunitas ASEAN yang Tangguh.

Dewan memuji pengajuan Pernyataan Bersama ASEAN tentang Perubahan Iklim ke Konferensi Para Pihak ke-28 Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC COP-28) yang menunjukkan komitmen ASEAN terhadap UNFCC dan Perjanjian Paris dalam mengatasi perubahan iklim. Dewan juga memuji perumusan Deklarasi Pemimpin ASEAN tentang Ketahanan Berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan berkelanjutan dalam payung manajemen bencana di seluruh kawasan ASEAN.

Pertemuan tersebut menyambut Menteri Solidaritas Sosial dan Inklusi Timor-Leste Veronica das Dores sebagai pengamat pertemuan tersebut dan menegaskan kembali dukungannya terhadap persiapan Timor-Leste untuk bergabung dengan ASEAN. Pertemuan Dewan ASCC ke-30 akan diikuti oleh KTT ASEAN ke-43 dan Pertemuan Terkait yang dijadwalkan pada 2-7 September di Jakarta, Indonesia. (asean org).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA