E-KTP Sudah Elektronik Format Pelayanannya Masih Ribet Banget

waktu baca 2 menit
Minggu, 12 Feb 2023 14:15 1 14 Ilham Saputra

Melanesiatimes.com  – Auditor Teknologi IATI BRIN, Eugenius Kau Suni, mengatakan dari data tahun 2022; jumlah penduduk Indonesia 275 juta orang, pengguna internet sudah mencapai 210 juta orang, artinya 76 persen penduduk Indonesia itu sudah pengguna internet aktif.

Sehingga, pelayanan publik berbasis digital wajib sudah menjadi keharusan. “Mindest bahwa urusan apa-apa harus manual, harus datang ke kantor, antre berjam-jam, bahkan urusan tidak kelar berhari-hari, itu sudah harus dirubuah,” kata Egi Suni dikutip dari Podcast  Pro Otonomi – JCC Network dan didukung Institute for Development of Policy and Local Partnership (IDP-LP), Jumat (10/2/2023).

Implementasi sistem pemerintah berbasis digital, lanjut Egi Suni, meski dimasifkan guna memotong jalur birokrasi yang bertele-tele agar layanan pemerintah mesti tercapai dalam waktu yang sangat singkat dan cepat.

Pasalnya, di daerah masih banyak yang bermasalah. Seperti soal urusan E-KTP, walau sudah elektronik namun format layanannya masih belum elektronik, karena menghabiskan waktu berhari-hari untuk bolak balik sana sini.

“Ini ada masalah,.mungkin dari sisi masyarakatnya tetap utamanya dari pelaksana pelayanan publik itu sendiri yaitu ASN,” ucap Egi Suni yang juga Akademisi Universitas Mercubuana ini.

Egi Suni menambahkan, implementasi pelayanan berbasis digital di daerah juga masih ada masalah terkait dengan anggaran. Lantaran membutuhkan investasi dan pembiyaan yang cukup besar.

Banyak daerah yang bisa jadi ASN-nya sudah mengusulkan tetapi belum tentu lolos di pembasahan anggarannya di DPRD. Kesepahaman antar lembaga negara dalam hal ini eksekutif dan legislatif tak selamanya sama dan sejalan masing-masing memiliki urutan prioritas perhatian yang berbeda-beda.

“Ditambah lagi ada yang memanfaatkan urusan anggaran untuk kepentingan pribadi. Jadi kalau mulainya saja sudah jahat hasilnya pun pasti kejahatan,” tutup koordinator nasional (Koornas) organisasi Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM) tersebut.

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA