Melanesiatimes.com – Anggota DPRD Provinsi Maluku gelar Rapat Dengar Pendapat ( RDP ), di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Maluku. Selasa (24/01/2023).
RDP tersebut terkait dengan persiapan pengusulan A. M. Sangadji sebagai Pahlawan Nasional asal Maluku, dalam rapat tersebut telah menghasilkan kesepakatan bersama antara DPRD, Pemprov dalam hal ini dinas sosial, serta keluarga A. M. Sangadji. Yakni tanggal 1 Februari 2023 anggota DPRD Provinsi Maluku, Dinas Sosial dan Perwakilan keluarga A. M. Sangadji akan bersama ā sama menyerahkan dokumen pengusulan sesuai regulasi undang undang nomor 20 Tahun 2009 ( Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan). Kepada Kementerian Sosial RI di Jakarta.
Merespon hal tersebut,Ā Kamil Mony selaku Founder Abdoel Moethalib Sangadji Institute menyampaikan ucapan terima kasih kepada DPRD Maluku dan Dinas Sosial yang selama ini telah berupaya dengan maksimal menyelesaikan tahapan demi tahapan proses pengusulan Jago Toea A. M. Sangadji di daerah.
Lanjut Mony, selaku perwakilan keluarga A. M. Sangadji yang selama ini concern terhadap geliat juang Toean Sangadji dalam lintasan sejarah peradaban bangsa, mengaku optimistis tahun ini 2023 salah satu tokoh pejuang perintis kemerdekaan RI yang membersamai hampir seluruh tokoh pendiri bangsa akan disematkan gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Bapak Presiden Joko Widodo di Istana Negara, November mendatang.
Sebagai representasi orang muda Indonesia yang melek akan sejarah bangsa sepatutnya
menghormati, menghargai, sumbangsih para pejuang kemerdekaan RI di masa lampau.
āHistoria est testis temporum, lux veristatis, Vita memoria, magistra vitae, nuntia vetustatis. ( Sejarah adalah saksi jaman, sinar kebenaran, kenangan hidup, guru kehidupan, dan pesan dari masa silam ) ā Cicero.
Dalam artian bahwa sejarah harus dibaca utuh tidak boleh sepenggal ā sepenggal agar tidak terjadi distorsi sejarah dalam mewariskan ( legacy) kepada para generasi muda penerus di masa depan.
Tokoh besar A.M.Sangadji memiliki andil istimewa dalam prosesĀ² menuju kemerdekaan Indonesia, hal ini harus menjadi skala prioritas pemerintah pusat bahwa A.M.Sangadji selain dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional beliau juga harus masuk dalam wacana kurikulum identitas sejarah nasional.
Sebab sejauh ini, nama beliau bak nyaris terlupakan ini yang mendorong kami untuk terus memperjuangkan beliau mendapat pengakuan negara. Semoga dengan diserahkan dokumen kelengkapan administrasi toean Sangadji nanti. Akan menjadi catatan khusus para pemangku kepentingan di bumi persada Indonesia.
