Melanesiatimes.com – Pernah mengalami penambahan pemasukan, tapi malah pengeluaran juga bertambah? Hati-hati, bisa jadi kamu mengalami lifestyle inflation.
Seiring bertambahnya tahun, beberapa perusahaan biasanya memiliki kebijakan kenaikan gaji. Tak hanya saat itu, terkadang beberapa orang tak cukup dengan gaji. Caranya dengan mencari tambahan pendapatan lain.
Lifestyle inflation adalah suatu keadaan dimana biaya hidup meningkat, seiring dengan kenaikan pendapatan. Padahal dengan kenaikan pendapatan ini, harusnya bisa menambah tabungan, atau bahkan melunasi utang.
Contoh Lifestyle Inflation
Sebenarnya ada beragam contoh inflasi gaya hidup. Baik itu yang positif ataupun negatif.
Contoh positif:
Ada beberapa kebutuhan yang tidak bisa terpenuhi saat gaji masih rendah. Misalnya:
- Tempat tinggal yang buruk atau tidak sehat,
- Kendaraan yang tidak layak ditumpangi (bisa membahayakan keselamatan),
- Pakaian sudah tidak layak pakai karena kekecilan, rusak atau faktor lain yang bisa menghambat performa kerja,
- Konsumsi makanan yang kurang mencukupi kebutuhan kesehatan.
Dan masih banyak hal lain. Namun, tetap harus dikontrol supaya tidak boncos.
Contoh negatif:
- Kredit barang yang tidak sesuai dengan kondisi keuangan,
- Sering memberi barang sesuai keinginan, bukan kebutuhan penting,
- Mulai boros dan membuat tabungan tidak bertambah.
Intinya, kegiatan-kegiatan ini membuat penambahan pendapatan malah tidak memiliki efek jangka panjang. Sebab keuangan jadi tidak baik.
Silahkan di share jika bermanfaat, informasi dan ilmu tidak boleh berhenti di tangan kamu saja sosa.