Melanesiatimes.com – Puluhan aktivis pemuda yang tergabung dalam Gerakan Aktivis Mahasiswa Islam Indonesia (GAMIS-INDONESIA) sambangin Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, (01/12/2022).
Mereka melakukan aksi terkait dengan penolakan terhadap acara Reuni 212 di Masjid At-tin TMII, Jakarta Timur, pekan depan.
Berikut rilis aksinya ;
Jakarta – Masjid merupakan bangunan yang menjadi tempat umat Islam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Tempat ibadah seperti masjid sudah sepatutnya menjadi tempat untuk memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat, bukannya sebagai tempat reuni 212 yang nantinya akan membuat citra masjid buruk.
Reuni 212 yang nantinya di adakan di Masjid AGUNG ATTIN TMII nantinya akan membuat tempat suci tersebut akan tercoreng karena bukan hanya reuni tapi di jadikan ajang berkumpul untuk memprovokasi.
Reuni 212 nantinya akan merperalat agama dengan membuat reuni di dalam masjid. Dan mengeksploitasi agama dalam pengertian sisi luarnya itu untuk digunakan sebagai faktor pembenar atau kepentingan politik kedepan.
Seluruh umat muslim di Indonesia sudah seyogyanya mengembalikan fungsi masjid untuk kepentingan ibadah dan dakwah, serta membangun semangat toleransi dikalangan masyarakat. Sudah saatnya umat Islam berhenti membahas politik praktis di masjid, yang nyatanya hal tersebut lebih membawa kemudharatan daripada kemaslahatannya.
Dalam hal ini kami sangat menyayangkan apabila ada pihak yang menggunakan Masjid tidak sebagaimana mestinya.
Sehubungan dengan hal tersebut kami yang tergabung dalam Gerakan Aktifis Mahasiswa Islam Indonesia (GAMIS-INDONESIA) menuntut :
Tuntutan:
1. Kami menolak keras kegiatan reuni 212 yang diadakan di lingkungan masjid karena tabiatnya Masjid AGUNG ATTIN TMII menjadi tempat ibadah bukan tempat untuk kegiatan yang sangat banyak mudharatnya.
2. Mendesak kepada PJ Gubernur DKI Jakarta Bapak Heru Budi untuk tidak memberikan ijin kepada pihak yang mempergunakan Masjid AGUNG ATTIN TMII sebagai tempat kegiatan reuni 212.
3. Menghimbau kepada seluruh masyarakat luas untuk tidak terprovokasi untuk mengikuti Reuni 212 yang diduga tidak bermanfaat/ mudharat.
Tidak ada komentar