Melanesiatimes.com – Pasca pemeriksaan 11 jam oleh KPK RI terhadap Gubernur DKI Jakarta pada Rabu (7/9/2022) sekitar pukul 09.25 WIB dan baru keluar dari ruang penyidik pukul 20.27 WIB. Setelah menjalani pemeriksaan yang panjang statement yang disampaikan oleh Anies Rasyid Baswedan (ARB) mengaku senang karena telah membantu KPK agar kasus dugaan korupsi yang dialamatkan pada penyelenggaraan Formula E bisa jelas, benderang dan terbuka.
Namun, pasca dicapreskan oleh salah satu parpol, pendukung loyal ARB mulai menarik ke wilayah politik. Padahal pemanggilan ARB dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta dan dijadikan saksi yang memahami perjalanan dari hulu dan hilir penyelenggaraan ajang Formula E dan KPK RI sebagai Lembaga Hukum tentunya bekerja secara profesional, prosedural sesuai ketentuan hukum serta peraturan perundang-undangan. Semua yang terjadi di KPK RI adalah proses hukum. KPK RI sudah pasti tidak terlibat dan tidak melibatkan diri dalam urusan politik sesuai payung hukum UU No 19 Tahun 2019. Ujar Hari Purwanto Dir. Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat, di Jakarta, (8/10/2022).
Lebih lanjut, Hari, menyayangkan pasca dicalonkan ARB sebagai Capres kok bisa-bisanya mengeluarkan pernyataan, “Bila Anda Katakan Saya Ambil Uang dari Formula E, Tunjukkan!”. Ini khan bentuk kepanikan ARB pasca dipanggil oleh KPK RI. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
Dari ke-30 jenis korupsi tersebut, diklasifikasikan lagi menjadi tujuh kelompok tindak pidana korupsi, yaitu: 1)Kerugian Keuangan Negara, 2)Suap Menyuap, 3)Penggelapan dalam Jabatan, 4)Pemerasan, 5)Perbuatan Curang, 6)Benturan Kepentingan dalam Pengadaan, dan 7)Gratifikasi. Terkait dugaan korupsi Formula E tentunya kita percaya kepada KPK RI prosesnya dan, “Kalau Bersih, Mengapa Risih?”, silahkan ditanyakan kepada Anies Rasyid Baswedan (ARB).
Dengan ARB mengeluarkan pernyataan “bila Anda Katakan Saya Ambil Uang dari Formula E, Tunjukkan!”, seperti ini menunjukkan ARB dijerumuskan oleh sekelilingnya. Padahal publik tau siapa saja loyalis yang melingkarinya. Pasca diperiksa 11 jam dan pasca dicalonkan menjadi Capres bisa sama-sama publik simpulkan sikap yang dimiliki ARB. Jelasnya
Masih ada orang bersembunyi bahwa korupsi itu harus ada uang yang diambil oleh pelaku. Kalaupun ada pelaku yang ambil uang negara mana ada koruptor mengaku. Kalau koruptor mengaku tentunya KPK RI tidak perlu melakukan penyelidikan dan penyidikan. Penjara pasti antri dan over kapasitas. Tutupnya
2 tahun lalu
[…] Baca juga : Panik, Pendukung Anies Politisasi Kasus Formula E […]