Panik, Pendukung Anies Politisasi Kasus Formula E

waktu baca 2 menit
Sabtu, 8 Okt 2022 21:47 1 42 Ilham Saputra

Melanesiatimes.com – Pasca pemeriksaan 11 jam oleh KPK RI terhadap Gubernur DKI Jakarta pada Rabu (7/9/2022) sekitar pukul 09.25 WIB dan baru keluar dari ruang penyidik pukul 20.27 WIB. Setelah menjalani pemeriksaan yang panjang statement yang disampaikan oleh Anies Rasyid Baswedan (ARB) mengaku senang karena telah membantu KPK agar kasus dugaan korupsi yang dialamatkan pada penyelenggaraan Formula E bisa jelas, benderang dan terbuka.

Namun, pasca dicapreskan oleh salah satu parpol, pendukung loyal ARB mulai menarik ke wilayah politik. Padahal pemanggilan ARB dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta dan dijadikan saksi yang memahami perjalanan dari hulu dan hilir penyelenggaraan ajang Formula E dan KPK RI sebagai Lembaga Hukum tentunya bekerja secara profesional, prosedural sesuai ketentuan hukum serta peraturan perundang-undangan. Semua yang terjadi di KPK RI adalah proses hukum. KPK RI sudah pasti tidak terlibat dan tidak melibatkan diri dalam urusan politik sesuai payung hukum UU No 19 Tahun 2019. Ujar Hari Purwanto Dir. Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat, di Jakarta, (8/10/2022).

Lebih lanjut, Hari, menyayangkan pasca dicalonkan ARB sebagai Capres kok bisa-bisanya mengeluarkan pernyataan, “Bila Anda Katakan Saya Ambil Uang dari Formula E, Tunjukkan!”. Ini khan bentuk kepanikan ARB pasca dipanggil oleh KPK RI. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.

Dari ke-30 jenis korupsi tersebut, diklasifikasikan lagi menjadi tujuh kelompok tindak pidana korupsi, yaitu: 1)Kerugian Keuangan Negara, 2)Suap Menyuap, 3)Penggelapan dalam Jabatan, 4)Pemerasan, 5)Perbuatan Curang, 6)Benturan Kepentingan dalam Pengadaan, dan 7)Gratifikasi. Terkait dugaan korupsi Formula E tentunya kita percaya kepada KPK RI prosesnya dan, “Kalau Bersih, Mengapa Risih?”, silahkan ditanyakan kepada Anies Rasyid Baswedan (ARB).

Dengan ARB mengeluarkan pernyataan “bila Anda Katakan Saya Ambil Uang dari Formula E, Tunjukkan!”, seperti ini menunjukkan ARB dijerumuskan oleh sekelilingnya. Padahal publik tau siapa saja loyalis yang melingkarinya. Pasca diperiksa 11 jam dan pasca dicalonkan menjadi Capres bisa sama-sama publik simpulkan sikap yang dimiliki ARB. Jelasnya

Masih ada orang bersembunyi bahwa korupsi itu harus ada uang yang diambil oleh pelaku. Kalaupun ada pelaku yang ambil uang negara mana ada koruptor mengaku. Kalau koruptor mengaku tentunya KPK RI tidak perlu melakukan penyelidikan dan penyidikan. Penjara pasti antri dan over kapasitas. Tutupnya

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA