Keamanan

Sejumlah Organisasi Mahasiswa Buteng Angkat Suara Terkait Molornya Pencairan Beasiswa Samatau

31
×

Sejumlah Organisasi Mahasiswa Buteng Angkat Suara Terkait Molornya Pencairan Beasiswa Samatau

Sebarkan artikel ini

Melanesiatimes.com – Sejumlah organisasi paguyuban mahasiswa Kabubaten Buton Tengah (Buteng) angkat suara menanggapi persoalan molornya pencairan Beasiswa Samatau tahun 2022.

Ketua Solidaritas Mahasiswa Buteng Kolaka (SABANGKA) La Ndewa menyatakan tidak ada kejelasan informasi Beasiswa Samatau.

“Dalam hal ini tiga bulan kemudian setelah pendaftaran ditutup, beasiswa Samatau akan dicairkan. Tapi nyatanya sampai pada bulan September ini Beasiswa Samatau belum sama sekali dicairkan kepada para penerima beasiswa,” ungkap La Ndewa melalui keterangan persnya, Jum’at (02/09/2022).

“Padahal program beasiswa tersebut digagas untuk mendorong kemajuan indeks pembangunan manusia (IPM) Buton Tengah. Apalagi kita tahu bersama sejak Buton Tengah dimekarkan, dari 17 Kabupaten/ Kota di Sulawesi Tenggara, IPM Buton Tengah selalu menduduki peringkat bawah,” sambungnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Himpunan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Mawasangka Raya Kendari (HIPPMMAS RAYA-KDI), Muhammad Akbar Rizik Alani. Menurutnya alasan yang disampaikan Pemda dalam hal ini Kabag Kesra Buteng terkait molornya pencairan Beasiswa tersebut berubah-ubah.

“Beragam alasan dilontarkan Pemda Buteng melalui Kabag Kesra, yang membuat calon penerima beasiswa tersebut seolah-olah berharap pada ketidak pastian. Alasannya mulai dari penginputan data yang belum rampung hingga yang teranyar tidak masuk akal bagi kami adalah pertimbangan sisi manfaat,” ungkap Akbar, sapaannya.

Informasi terbaru dilansir dari beberapa media online, lanjut Akbar, keterangan Kabag Kesra Buteng bahwa dari 2000 mahasiswa terdaftar, jika anggaran dibagi sesuai yang termuat dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) terkesan tidak ada sisi manfaatnya, karena tiap mahasiswa hanya akan menerima Rp.500.000. Sehingga solusinya digeser ke anggaran perubahan yang akan disalurkan triwulan IV Oktober 2022.

“Ini menimbulkan pertanyaan besar, pasalnya ada informasi yang berbeda.Pada Maret 2022 disebutkan jumlah pendaftar Beasiswa Samatau hanya mencapai 617 mahasiswa. Dan, berdasarkan pengumuman hasil keputusan tim seleksi Nomor 01/PAN.BEASISWA/III/2022, mahasiswa yang dinyatakan lulus berkas dan memenuhi kriteria pemberian bantuan pendidikan sebanyak 481 mahasiswa dari berbagai kategori,” jelas Akbar.

“Berarti ini sudah tidak sesuai dengan pengumuman Nomor 01/PAN.BEASISWA/III/2022. Terdapat perbedaan lebih dari 1000 mahasiswa pendaftar yang hingga kini belum ada kejelasan mengenai siapa, kapan mendaftar dan bagaimana mekanisme yang dilalui?” sambungnya.

Selain itu, tanggapan juga datang dari Ketua Solidaritas Pelajar Mahasiswa Mawasangka Buton Tengah Makassar (SALIWU Makassar) Masuri. Menurutnya alasan penundaan beasiswa ini aneh karena memperlihatkan hal yang sangat di luar nalar yaitu ada penggelembungan penerima beasiswa dari 481 yang dinyatakan lulu menjadi 2000 mahasiswa.

“Hal ini perlu dipertanyakan dari mana penggelembungan penerima beasiswa Samatau tersebut. Artinya ini sangat di luar nalar, sebab sudah ada penetapan nama-nama serta nominal yang lolos berkas sesuai SK Pengumuman yang sudah tersebar,” ungkap Masuri.

“Apalagi dengan adanya keterangan yang berubah-ubah yang disampaikan oleh pihak Pemerintah Kabupeten Buton Tengah lewat Kabag Kesejahteraan Masyarakat semakin membuat keraguan terhadap penerima Beasiswa Samatau. Bahkan ini sangat berdampak terkait tingkat kepercayaan kami sebagai mahasiswa kepada Pemerintah Kabupaten Buton Tengah. Sambungnya.

Setelah beberapa organisasi ini melakukan koordinasi antar sesama organisasi paguyuban mahasiswa Buteng di beberapa daerah tempat kuliah, mereka mendesak kepada pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buteng untuk segera memanggil pihak Pemda Buteng dalam hal ini Kabag Kesra untuk dilakukan hearing agar masalah pencairan Beasiswa Samatau bisa dijelaskan secara terang-benderang.

Selain itu juga mereka mendesak agar pihak Pemda sesegera mungkin mencairkan Beasiswa Samatau sesuai dengan SK Pengumuman hasil keputusan tim seleksi Nomor 01/PAN.BEASISWA/III/2022. Jika tuntutan ini tidak diindahkan, maka beberapa organisasi mahasiswa bersepakat akan melakukan konsolidasi besar-besaran untuk melakukan aksi demonstrasi di Buteng.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *