Melanesiatimes.com – Setiap bulan puasa kota Jogjakarta klitih berkeliaran. Klitih yang sedang viral kini dimaknai sebagai aksi kekerasan dengan senjata tajam.
Klitih atau aksi kekerasan yang dilakukan oleh anak di bawah umur di luar kelaziman misalnya keributan satu remaja berbeda sekolah hingga melukai orang tak bersalah.
Miris sebenarnya kalau dipikir, yang katanya kota pendidikan tapi kenakalan remajanya tidak mencerminkan perilaku yang terdidik dan dibina dengan baik.
Klitih sendiri adalah istilah perilaku agresivitas yang dilakukan dengan sengaja untuk melukai seseorang. Dalam konteks kenakalan remaja, nglitih atau klitih adalah kegiatan sekelompok pelajar berkeliling menggunakan kendaraan dengan maksud mencari pelajar sekolah lain yang dianggap sebagai musuh.
Untuk diketahui, aksi kelompok tau geng klitih ini sebelum menewaskan seorang pelajar berinisial D (18) asal Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), menjadi korban tewas kejahatan klitih di Jalan Gedongkuning, Yogyakarta. D ternyata anak seorang anggota DPRD Kebumen, Madkhan Anis.