Melanesiatimes.com – Seorang art director senior berusia 28 tahun, yang hanya ingin dikenal sebagai Sabrina K, menggemakan hal ini. Dia akan menghabiskan dua bulan di Australia dengan pacarnya, yang kembali ke negara itu untuk mengunjungi keluarganya.
Karena akhir tahun merupakan masa kritis bagi industri periklanan tempat dia bekerja, dia hanya akan mengambil cuti selama seminggu di bulan Januari.
Meski demikian, dia mengatakan perubahan pemandangan sangat dibutuhkan. Berbicara kepada CNA dari Sydney, dia berkata: “Saya bepergian untuk melepaskan diri dari semua stres, juga untuk mengisi ulang jus kreatif saya dan mencari inspirasi di tempat lain.
“Selama dua tahun, kami terjebak di rumah satu sama lain (bekerja dari jarak jauh) … Jadi akhirnya bisa melarikan diri dari Singapura adalah nafas yang menyenangkan.”
Meskipun pekerjaannya membuatnya sibuk, beberapa keuntungan berada di Sydney termasuk pemandangan pantai yang indah, banyak hal yang harus dilakukan dan “sedikit kemiripan kehidupan normal” sebelum COVID melanda.
Atasannya mendukung langkah tersebut dan “siap” untuk itu, mengingat dia bukan karyawan pertama yang melakukan ini, tambah Ms Sabrina.
Pengaturannya juga berhasil karena ada kepercayaan di antara anggota timnya, katanya. “Dalam pekerjaan Anda sendiri, jika Anda memiliki rasa tanggung jawab, akan ada kepercayaan itu. Kami tidak perlu membuat kontrak dalam bentuk apa pun. Itu hanya kesepakatan lisan.”
