Melanesiatimes.com – Bulgaria telah mengadopsi program nasional untuk mencegah dan melindungi perempuan dan anak-anak dari kekerasan dalam rumah tangga. Program ini memenuhi kebutuhan penting karena lembaga swadaya masyarakat (LSM) mencatat peningkatan kekerasan terhadap perempuan dan anak sejak awal pandemi COVID-19.
Salah satu tantangan utama dalam mencegah kekerasan adalah kurangnya badan koordinasi yang menyatukan pemerintah dan masyarakat sipil.
Koordinasi yang lebih baik di antara semua lembaga, meninjau kasus-kasus kekerasan tertentu dan mencari cara terbaik untuk menanganinya adalah bagian dari program.
“Di Bulgaria, 7 wanita telah kehilangan nyawa mereka di tangan pasangan atau anggota keluarga sejak tindakan pengurungan COVID-19 diberlakukan. Saluran bantuan nasional untuk anak-anak, yang menawarkan informasi, konseling, dan bantuan kepada anak-anak melalui telepon, menerima 80 laporan tentang orang tua yang melecehkan orang tua lain pada bulan Maret saja, menurut Menteri Dalam Negeri. Ini menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak meningkat dua kali lipat dibandingkan bulan-bulan sebelum pandemi,” kata Dr Michail Okoliyski dari Kantor Perwakilan WHO di ibu kota Sofia.
