Melanesiatimes.com – Suasana memanas terjadi saat proses pengukuran tanah di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2) kemarin. Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Jawa Tengah Dwi Purnama angkat bicara.
“BPN dalam hal ini melaksanakan UU 2/2012 jo PP 19 bahwa tahap saat ini adalah pelaksanaan tugasnya di Kementerian ATR/BPN, panlok (penetapan lokasi) pernah dilakukan gugatan namun gugatan ditolak, sehingga kita selaku pelaksana melakukan pengukuran dalam rangka untuk mengetahui jumlah luas tiap bidang tanah, pemegang hak, tanam tumbuh di atasnya,” kata Dwi dalam konferensi pers di Mapolres Purworejo, Rabu (9/2/2022).
Sedulur ku…. Yokk simak cerita iki… Ternyata asal mula kasus Wadas adalah sakit hati toh karena dulunya tanah Wadas dikuasai Demokrat dan antek – anteknya untuk kepentingan pribadi sekarang mau diambil alih Pemerintah untuk kepentingan rakyat makanya ngamuk – ngamuk dan bikin rusuh.
Lengkapnya lagi ada Pak Ganjar yang bisa dijadikan kambing hitam untuk menutupi niat busuk Sang Bupati (Kader Demokrat.) Lebih parah lagi, kelompok Islam Garis Keras yang berlindung di balik Jubah Agama dan Organisasi Advokasi terus mengecam keras tindakan Gubernur Jawa Tengah saudara Ganjar pranowo yang katanya, menurut mereka, Pak Ganjar secara sepihak berdalih mengukuhkan tanah biarkan terjadinya teror dan intimidasi baik secara fisik maupun psikis kepada warga di desa Wadas bener Kabupaten Purworejo ke provinsi Jawa Tengah.
Lalu pertanyaan nya Pak Bupati Purworejo Piyeee..????
“Mereka ini adalah diduga kuat kelompok HTI yang kini sedang bergerak mengatasnamakan agama dan melakukan gerakan sosial lewat yayasan dan lembaga – lembaga sosial lainnya di Indonesia, terutama di Jawa Tengah.” Gubernur jawa Tengah, kini di kepung oleh kelompok tersebut dari luar, walaupun mereka tidak masuk dalam struktur pemerintahan, akan tetapi, kelompok ini punya gerakan yang rapi dan terukur diluar. Hati – hati warga Jawa Tengah berubah menjadi warga Timur Tengah….
Kalau dilihat, skema cuci tangan Sang Bupati itu sangat licik dan biadab demi keuntungan pribadi dan kelompoknya yang sengaja mau bikin warga Wadas saling bunuh – bunuhan. Selain itu, mau kita telisik lebih jauh, niatan busuk tersebut sebagai kepentingan politik antar partai, artinya Demokrat mau rusakin nama PDIP di Purworejo khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya. Bukan urusan rakyat, kalau soal partai..Titik
Jelang pilpres 2024 ya… Mereka melakukan berbagai cara untuk korbangkan rakyat dan negara untuk kepentingan kelompok mereka (Partai Demokrat). Tapi kalau kasus seperti ini tidak boleh ada pemakluman kepada Partai Politik (Partai Demokrat) dan antek – anteknya yang jelas – jelas ingin merusak tatanan kehidupan masyarakat serta menghalangi proses pembangunan dan menciptakan kerusahan di Jawa Tengah.
#TenggelamkanDemokrat
#TangkapBupatiWadas
Penulis : TehPahitBener