Inilah Kecurigaan Presiden Mahasiswa UIC Terkait Rencana Pemindahan IKN Baru

waktu baca 3 menit
Selasa, 1 Feb 2022 09:19 0 12 Ilham Saputra

Melanesiatimes.com – Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara Baru (IKN) telah ramai di perbincangan oleh semua kalangan, kali ini datang dari Presiden Mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta, Muksin Mahu juga ikut angkat suara terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang berlokasi di Kepualauan Kalimantan tersebut.

Menurutnya, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) bukan membuat masyarakat merasa bahagia, melainkan justru sebaliknya merasa kebingungan atas keputusan pemerintah merencanakan pemindahan Ibu Kota Negara(IKN).

Bahkan ia menyebut, hal itu hanya memberikan halusinasi dan ketidakpastian terhadap masyarakat semata perihal IKN.

“Menurut saya pembahasan pemindahan Ibu Kota Negara baru oleh pemerintah saat ini hanyalah halusinasi pemerintah semata, sehingga menjadi tanda tanya besar bagi rakyat Indonesia,” kata Muksin Mahu kepada wartawan, Selasa (1/02).

Ia pun meragukan rencana pemindahan Ibu Kota Negara Baru yang berlokasi di Kalimantan itu bisa rampung dalam kurung waktu yang cukup. Mengingat, lanjut Muksin, ada beberapa faktor yang harusnya dikaji secara mendalam oleh pemerintah dan MPR RI salah satu diantaranya fokus pemerintah dalam penyentasan pandemi Covid-19 yang kian hari meningkat kasus positif serta kesiapan ekonomi negara yang cukup.

Baiknya kata dia, ekonomi negara itu bisa saja difokuskan untuk pemulihan kesehatan nasional akibat dampak pandemi Covid-19 dari pada dugunakan untuk pemindahan Ibu Kota.

“Apa mungkin IKN ini akan tetap menjadi kenyataan 5 tahun pembangunan pemerintahan Presiden Joko Widodo kedepan ataukah hanya menjadi halusinasi pemerintahan presiden Joko Widodo saja. Baiknya fokus saja dahulu penyelesaian pandemi Covid-19 setelahnya kan bisa kembali diusulkan untuk pemindahan IKN itu,” ucapnya

“Ibukota negara baru ini harusnya dikaji dari berbagai aspek dan bukan hanya dilihat dari faktor kemacetan dan kebanjiran di Jakarta sehingga alasan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru tetap menjadi kemauan atau ambisi keras pemerintah begitu saja, tanpa melihat kondisi bangsa Indonesia menghadapi Covid-19 saat ini yang masih menjadi kewaspadaan bersama,” sambungnya lagi

Muksin mencurigai perihal pemindahan IKN tersebut diduga merupakan bagian dari kerjasama pemerintah terhadap asing sehingga membuat generasi muda Indonesia lupa akan sejarah Jakarta yang merupakan pusat ibu kota dengan sejuta kenangan.

Sebab menurutnya, dari sejarah Jakarta sebagai pusat Ibu Kota Negara Indonesia juga ada upaya dari pemerintahan hindia belanda yang pernah berupaya untuk mengubah lokasi Ibu Kota dari Batavia ke Bandung yang pada akhirnya gagal dilakukan.

“Jakarta merupakan pusat kota kemenangan rakyat Indonesia dari sabang sampai merauke bahkan kota pemerintahan pertama sejak masih bernama Batavia pada masa Hindia Belanda dan pada awal abad ke-20 ada upaya dari pemerintahan Hindia Belanda sengaja untuk mengubah lokasi Ibu Kota dari Batavia ke Bandung itu pun juga gagal,” jelas Muksin Mahu

“Karena kota ini merupakan kota yang banyak menyimpan kemenangan bahkan masih banyak sejarah lagi yang di simpan oleh kota kemenangan dan kota penyatuan semua rakyat Indonesia dari sabang sampai merauke,” tambahnya

“Pemerintah jangan tergesa-gesa mewacanakan pemindahan Ibu Kota Negara baru tanpa dipahami sebagai suatu proses penting sebelum menentukan keputusan besar untuk memindahkan Ibu Kota Negara baru yang akan keluar dari Jakarta karena ini bukan hal remeh hanya dengan membalikan tangan semata,” pungkasnya

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA