Melanesiatimes.com – Dewan Pemimpin Pusat Gerakan Pemuda Marhaenis (DPP – GPM) Periode 2021-2025, telah dilakukan pengukuhan oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal (DPP – GPM), Jakarta, Jumat, (28/01/2022).
Sebelum lanjut pentingnya kita mengenal lebih dekat Bapak Pemikir Pendiri bangsa (BUNG KARNO) Presiden pertama Republik Indonesia ini bernama Soekarno, atau mungkin kita lebih akrab mendengar panggilan Bung Karno. Soekarno lahir di Blitar pada 6 Juni 1901. Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa sekolah dasar hingga tamat, Soekarno indekos di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto (HOS Tjokroaminoto) yang merupakan politisi kawakan pendiri Syarikat Islam.
Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah memupuk rasa nasionalisme dalam sanubarinya. Usai lulus HBS pada tahun 1920, beliau pindah ke ibukota Jawa Barat dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool) atau sekolah Teknik Tinggi yang sekarang disebut sebagai Institut Teknologi Bandung. Beliau pun berhasil meraih gelar insinyur pada 25 Mei 1926.
Kiprah Soekarno pun berlanjut ke bidang politik. Kemudian, sang proklamator merumuskan ajaran Marhaenisme serta mendirikan sebuah partai yang bernama PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927. Tujuan diberdirikannya partai ini adalah untuk menuju Indonesia merdeka.
Kompeni yang tidak senang dengan pergerakan Soekarno mengambil tindakan agar pemerintahan Hindia-Belanda saat itu masih bisa berdiri kokoh di tanah jajahannya. Akibatnya Belanda menjebloskan Soekarno ke penjara Sukamiskin yang berada di di Bandung pada 29 Desember 1929.
Delapan bulan mendekam di jeruji besi, ia pun baru disidangkan. Dalam pidato pembelaannya yang berjudul “Indonesia Menggugat”, beliau menggambarkan kondisi politik internasional dan keadaan rakyat Indonesia di bawah belenggu kolonialisme.
Pembelaannya itu membuat Belanda semakin marah sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, beliau bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan diasingkan ke Ende, Flores, pada tahun 1933. Empat tahun kemudian ia dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah menelan berbagai pil pahit, perjuangannya tidaklah sia-sia. Pada Agustus 1945 ia bersama Moh. Hatta dan tokoh nasional lainnya menyusun naskah proklamasi yang akhirnya dibacakan pada 17 Agustus 1945. Pembacaan naskah ini sekaligus mengukuhkan kedaulatan Republik Indonesia.
Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Marhaenis (DPP GPM) periode 2021-2025 yang saat ini melaksanakan Pengukuhannya, berdasar hasil kongres GPM Ke X di The Sukarno Center tampaksiring Bali pada 5 – 6 November 2021 lalu.
Ketua Umum Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Hery Satmoko mengatakan, GPM baru saja melaksanakan Kongres Ke X pada Tahun 2021 di Bali. Hal ini merupakan salah satu sejarah baru di Republik Indonesia sejak peristiwa Perampasan Kekuasaan Pemerintahan Orde Lama yg saat itu adalah Presiden Soekarno. Ujar Hery. Dalam rilis yang diterima wartawan, Jumat, (28/01/2022)
Hery menambahkan, Bung Karno yang menghendaki Gerakan Pemuda Marhaenis ini di bentuk saat itu sebagai agen of change kelompok muda sebagai anderbouw Partai Nasional Indonesia (PNI).
GPM terbentuk pada tanggal 31 Mei 1947. proses musyawarah di organisasi tersebut secara simultan berjalan sesuai amanat kontitusi (AD/ART) organisasi yg melaksanakan muswarah/kongres I sampai di Kongres VII.
Berdasarkan kesepakatan Almarhumah Rachmawati Soekarno Poetri pada tahun 2018 dalam deklarasinya kembali mengangkat Saudara Hery Satmoko, MH sebagai Carateker Ketua Umum untuk melaksanakan Kongres ke X di Jakarta, Namun belum selesai kongres dikaksanakan Ibu Rachmawati Soekarno Putri Meninggal dunia, Ujar Hery
Terakhir, Hery pun mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME atas terpilihnya sebagai pucuk pimpinan Gerakan Pemuda Marhaenis.
“Dengan segala Hidayah dan petunjuk Tuhan Yang Maha Kuasa saya terpilih secara Aklamasi oleh peserta kongres dari Sabang sampai Merauke, dan juga telah sukses melaksanakan pengukuhan”.