Peristiwa

Razia Walikota Medan, 25 Sopir Kedapatan Positif Narkoba

31
×

Razia Walikota Medan, 25 Sopir Kedapatan Positif Narkoba

Sebarkan artikel ini

Melanesiatimes.com – Selama 4 hari razia angkutan kota (angkot) di sejumlah titik di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), sebanyak 25 pengemudi angkot kedapatan positif narkoba. Razia bertujuan untuk pendisplinan pascatabrakan angkot dengan kereta api beberapa waktu lalu.

Razia juga untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat pengguna moda transportasi umum. Razia digelar Pemerintah (Pemko) Medan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bersama Satlantas Polrestabes Medan, TNI, BNNP Sumut, dan Satpol PP.

Wali Kota Medan, Bobby Nasution, turun langsung ke lokasi razia di Jalan Gatot Subroto Medan, depan Plaza Medan Fair. Selain ingin melihat langsung razia, Bobby juga menanyakan langsung kelengkapan surat-surat kendaraan kepada para pengemudi angkot.

Didampingi Dandim 0201/Medan, Kol Inf Hindratno Devidanto, dan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko, Bobby sempat bertanya kepada 4 orang sopir angkot yang diketahui positif narkoba.

“Saya sempat menanyakan alasan kenapa mereka menggunakan obat-obatan terlarang tersebut. Saya juga menasihati mereka untuk tidak lagi mengonsumsi narkoba,” kata Bobby, Kamis (16/12/2021).

Menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga memantau pelaksanaan tes urine terhadap para sopir angkot. Bobby berharap, razia rutin yang digelar dapat menertibkan sejumlah pengemudi angkot, sekaligus meningkatkan kesadaran dalam berkendara dan mematuhi peraturan lalu lintas.

“Banyak pelanggaran yang ditemukan selama razia, baik ringan maupun berat. Selain tidak memiliki SIM, ada juga angkot yang dibawa sopir ‘tembak’ hingga positif narkoba,” sebutnya.

Bagi para sopir angkot yang melakukan pelanggaran aturan, diberikan sanksi tegas lewat koordinasi bersama Polrestabes Medan dan Kodim 0201/Medan. Bagi sopir tembak, diberi peringatan keras kepada pemilik angkot.

“Yang positif narkoba kita serahkan ke pihak berwajib,” ucap Bobby.

Diungkapkan Bobby, banyaknya pelanggaran yang terjadi menjadi catatan untuk dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan pihak pengelola atau Organda. Sehingga ke depan para sopir angkot dapat lebih baik dan tertib saat berkendara.

Sumber : liputan6.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *