Melanesiatimes.com – Sejumlah massa yang mengatasnamakan PMII se-Sulsel dan Sultra menggeruduk Sekretariat PB PMII Jalan Salemba Tengah, Jakarta Pusat, Selasa (14/12) dini hari. Aksi demonstrasi tersebut berlangsung anarkis dan berujung aksi kekerasan fisik terhadap Sekjen PB PMII Muhammad Rafsanjani memakai botol.
Massa tersebut terdiri dari oknum PKC PMII Sulsel dan PKC PMII Sultra. Mereka menuntut atas kejelasan SK PKC Sulsel dan SK beberapa cabang di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, massa berangkat ke Jakarta dengan meminta bantuan kepada beberapa instansi dengan dalih akan melaksanakan Rakornas di Jakarta. Namun tidak digubris. Padahal, dalam aturan PMII baik itu AD/ART maupun Peraturan Organisasi (PO) tidak ada bahasan Rakornas.
Kronologi Pelemparan Botol ke Sekjen PB PMII
Pada tanggal 11 desember 2021 pukul 04.000 dini hari beberapa oknum yang mengatasnamakan PKC PMII Sulsel dan Sultra berangkat dari Makassar menuju Jakarta menggunakan KM Dobonsolo.
Pada tanggal 14 desember 2021 massa aksi tiba di Jakarta dan langsung mengarah ke Sekertariat PB PMII Jalan Salemba Tengah. Tiba di lokasi tepat pada pukul 00.15 WIB, massa melakukan aski demonstrasi dengan membakar kayu dan menutup pagar PB PMII. Dengan adanya aksi tersebut beberapa warga yang tinggal disekitaran lokasi dikabarkan merasa terganggu.
Kemudian pada Rabu (15/12) pukul 01.41 WiB dini hari. Sekretaris Jendral PB PMII Muhammad Rafsanjani menemui massa aksi untuk mendengarkan aspirasi serta berdiskusi bersama massa aksi.
Belum selesai sekjend PB PMII berbicara, salah seorang oknum melemparkan botol ke arah Sekjend. Aksi tidak terpuji itu kemudian diikuti oknum lainnya dengan memukul botol sangat keras ke arah sekjend tersebut. Selanjutnya perwakilan PB PMII yang ikut mendampingi Sekjend menarik mundur dan membawa Sekjend PB PMII untuk meninggalkan massa aksi.