Melanesiatimes.com – Poros Maritim Dunia yang digaungkan Presiden Joko Widodo mesti mengikuti keberhasilan diplomasi Deklarasi Djuanda yang berhasil menerapkan kepentingan Indonesia dalam regulasi tingkat internasional. “Deklarasi Djuanda berhasil memenangkan national interest Indonesia dengan cara damai, meski berimpitan dengan kepentingan besar bangsa lain. Kepentingan kala itu adalah kedaulatan terhadap perairan laut di antara pulau-pulau,” Untuk itu, keteladanan terbaik warisan diplomasi Indonesia yang membanggakan bangsa Indonesia dan hasilnya masih dinikmati warga dunia hingga hari ini adalah Deklarasi Djuanda.
Deklarasi Djuanda mengajarkan batas kemuliaan penguasaan modal dan teknologi maritim sebuah bangsa adalah menghormati kedaulatan bangsa lain. Deklarasi Djuanda menyempurnakan pemahaman kepada dunia bahwa sumber daya agraria kepulauan Indonesia itu tidak saja di darat, bahkan objek reforma agraria lebih besar di laut.
Maka, Visi menjadi Poros Maritim Dunia yang sudah di letakkan Djuanda, harus diperjuangkan, mengingat ancaman terhadap kedaulatan teritori dan politik kelautan terus terjadi. Ada 4 hal yang harus dilakukan dalam penggarapan potensi maritim yg berdaulat untuk pencapaian tujuan negara. Pertama, adalah mengubah orientasi kehidupan dari orientasi yang terkungkung didarat, menjadi khidupan bercakrawala luas dalam lautan. Kedua adalah, luas wilayah laut Indonesia yang menghubungkan antara satu pulau dengan pulau lain akan mempercepat terwujudnya masyarakat Bhinneka Tunggal Ika tanpa sekat.
Ketiga adalah menggali kekayaan alam terbarukan di laut dan memberi tambahan nilai pada kekayaan alam tersebut. Keempat adalah membuka lapangan kerja beberapa kali lipat dari yang tersedia di darat.
“Kekuatan tersebut akan meningkatkan posisi tawar kita sebagai bangsa yang diperhitungkan dalam konfigurasi maritim dunia. Tujuan terpenting dari Poros Maritim Dunia yakni menciptakan kedaulatan yang utuh terhadap politik kelautan demi kesejahteraan rakyat Indonesia.”
Pada momentum Hari Pahlawan Nasional yang jatuh pada tanggal 10 November, 2021, Toma Maritime pun tidak kehilangan momentum dan mengingatkan kita semua untuk kembali mengenang perjuangan pemikir pergerak pendiri bangsa. Berikut sedikit ulasan Rima Baskoro, (Co-founder Toma Maritime). “mengenang Djuanda Kartawidjaja, Rima menjelaskan bhwasanya, Djuanda adalah salah satu sosok pahlawan penginspirasi pergerakan Toma Maritime.
Lebih lanjut, Ia (Rima Baskoro) katakan, Sebab lewat deklarasi Djuanda, NKRI’ disadarkan bahwa laut bukanlah pemisah namun pemersatu, hingga NKRI dikenal dengan konsep negara kepulauan. Perjuangan kemaritiman Djuanda diteruskan oleh Gus Dur yang juga menjadi panutan bagi Toma Maritime karena kepeduliannya terhadap kemaritiman di Indonesia. Ujar Rima, via WhatsApp Mesenggernya, Kamis, (11/10/2021)
“Sebab di jaman Pemerintahan Beliau-lah akhirnya ada satu Departemen / Kementerian di Indonesia yang khusus mengurus soal perikanan dan kelautan. Idealisme beliau tentang kemaritiman di Indonesia merupakan salah satu pemicu semangat Toma Maritime untuk menjadi Djuanda-Djuanda muda yang akan terus mendukung cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia.”
Terakhir dalam WhatsAppnya pun Rima mengucapkan, “Selamat hari Pahlawan. Mari mengisi kemerdekaan dengan pergerakan dinamis yang baik demi kemajuan NKRI.” Tutupnya
Tidak ada komentar