Melanesiatimes.com – Penyambutan Menteri di Bandara Ibra Secara Adat!? Pemuda Ibra Ifit: Kami Sesalkan Kenapa Kita Ratskap Kirkes Ibra Ifit Tidak Mengetahui Hal Ini
Kedatangan Menteri Disambut Secara Adat!! Pemuda Ibra Ifit: Karena Sambutan Ini Secara Adat Maka Wajib Hukumnya yang Menyambut Itu Dari Ratskap Kirkes
Malra – Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun beserta seluruh jajaran stakeholder Malra menghadiri acara penjemputan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono beserta rombongan secara adat di Bandara Karel Sadsuitubun Ibra Langgur, Rabu 6 Oktober 2021.
Melihat hal tersebut, dikutip dari status Facebook akun resmi Virman Ibra yang bertuliskan ‘Kedepan akses bandara kami tutup Kirkes Ifit sekian dan terimakasih’. Saat dihubungi media melalui via WhatsApp dia menjelaskan terkait kenapa status itu Ia posting di Facebook.
Fikry Tamher, S.Kom., M.M.S.I yang mengatakan dirinya sebagai Koordinator Pemuda Ibra Ifit itu menjelaskan menyangkut status tersebut terkait dengan kejadian penyambutan beberapa menteri yakni Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono hari ini secara adat di Bandara Karel Sadsuitubun Ibra.
“Kami masyarakat Ibra Ifit beserta Bapak Raja dan petuah adat sudah mendiskusikan hal ini, mengingat hal serupa sudah sering terjadi, dan hari ini adalah momentum besar dan luar biasa karena ada penyambutan kedatangan Menteri di Kepulauan Kei,” ujar Fikry Tamher, S.Kom., M.M.S.I Koordinator Pemuda Ifit kepada awak media, Rabu (6/10/2021).
Virman (yang akrab disapa) yang juga sekaligus Dosen di beberapa kampus swasta di Kota Tual dan Kabupaten Malra ini sampaikan bukan cuman 1 (satu) menteri yang datang akan tetapi ada 3 (tiga) menteri sekaligus. Kita tidak permasalahkan kalau sambutan secara kenegaraan atau kedinasan baik itu disambut oleh orang pemerintahan atau wiraswasta.
“Karena sambutan ini secara adat maka wajib hukumnya yang menyambut itu dari Ratskap Kirkes. Kok nyatanya pada hari ini tidak ada pemberitahuan atau konfirmasi baik secara tulisan maupun lisan dari pihak terkait, ini sama sekali tidak ada. Ada apa?,” ciut Virman Ibra.
“Kami sangat sesalkan dengan kedatangan beberapa menteri itu disambut langsung oleh beberapa Raja atau petuah adat yang berada di Kei, akan tetapi kenapa kita Ratskap Kirkes Ibra Ifit tidak mengetahui hal ini,” sesalnya menjelaskan.
Dari berita ini diterbitkan, kedepan masyarakat Ratskap Kirkes dalam hal ini dipimpin langsung oleh Rat Kirkes rencana akan melakukan penutupan akses Bandara atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hawear (sasi).
“Iya kami akan melakukan penutupan akses atau sasi bandara karena sangat di sesalkan dengan tindakan yang tidak menghargai kami selaku hak ulayat yang memiliki wewenang secara adat. Mengingat karena Indonesia kaya akan budaya salah satunya seperti di Evav ini. Disini bukan hanya sebatas menyambut secara seremonial atau euforia semata, namun merujuk pada perda yang sudah mengatur hal tersebut,” terangnya.
Ia sampaikan juga bahwasanya tanah yang sudah dibangun akses penerbangan untuk kedua daerah ini yakni Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual, sebelum diserahkan ada beberapa syarat dan point yang sudah di sepakati bersama salah satu diantaranya adalah menyangkut nama bandara itu sendiri, akan tetapi hingga sampai saat ini tidak terealisasi.
“Kami tetap akan melakukan penutupan akses bandara Ibra,” tegasnya menutup.
Tidak ada komentar