Melanesiatimes.com – Dalam keterangan pers nya melalui pesan singkatnya, di Jakarta,Senin 20 September 2021, Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute membenarkan hal tersebut yang disampaikan awak media, Iskandar menjawab hari ini sedang kita siapkan berkas-berkasnya juga sekaligus menjaga keamanan si Korban
Saya sedang berkordinasi bersama kawan-kawan dari Komisi Perlindungan Anak (KPA), Kontras, dan juga Komnas HAM, karena laporan harus benar-benar detail untuk kita sampaikan kepada Kabareskrim Mabes Polri, doakan saja semua dilancarkan kata Iskandar kepada media.
Inisial pelaku masih kita keep sementara supaya tak terlalu ricuh, saya percayakan kepolisian untuk mengusut tuntas dan semoga orang ini segera di PAW dari partai nya,
Hancur republik ini kalau parlement nya cabul kata Iskandar.
Ini juga preseden buruk bagi publik, setelah belum lama ini kita mendengar cuap-cuap mba Krisdayanti F-PDIP soal gaji anggota parlement senayan, sekarang nongol anggota parlement yang digaji rakyat dengan anggaran besar tetapi otaknya cabul.
Korban sudah sangat trauma karena selama 3 tahun jadi budak nafsu orang ini. “Bukti-bukti sedang kami siapkan, supaya polisi tak terlalu sulit mengungkap dan saya berharap kawan-kawan media bisa mengawal ini sampai tuntas.”
Sejauh ini apakah Mas Is sudah berjumpa dengan korban?, sudah dan saya keep dulu keberadaannya, karena korban terus-terusan di intimidasi oleh pelaku lewat jongos-jongosnya. Ini menampar wajah parlement kita dan pastinya sangat memalukan, pimpinan parlement saya yakin akan menindak ini secepatnya.
Apakah dalam minggu ini akan dilaksanakan laporan ini ke Kabareskrim?, Insya Allah secepatnya, kawan-kawan media akan saya infokan untuk meliput ini semua pastinya kata Iskandar menutup wawancaranya.