Peristiwa

Ketua Bidang Maritim dan Agraria PP GPI, Menilai Kebijakan Prabowo Soal Kapal Perang, Hanya Sebatas Proyek

70
×

Ketua Bidang Maritim dan Agraria PP GPI, Menilai Kebijakan Prabowo Soal Kapal Perang, Hanya Sebatas Proyek

Sebarkan artikel ini
Abdullah Kelrey : Ketua Bidang Maritim dan Agraria PP GPI / Koordinator Nusa Ina Connection dan FBI

Melanesiatimes.com – Ketua Bidang Maritim dan Agraria Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam (PP GPI) Abdullah Kelrey, angkat bicara terkait persoalan Laut Natuna carut – marut.

Seperti diketahui, para nelayan di Natuna kini mengaku mulai takut melaut. Sebabnya beberapa kapal China belakangan ini mondar-mandir di Laut Natuna.

Hal itu diketahui dari sebuah video yang viral baru-baru ini. Video itu menunjukkan beberapa nelayan lokal yang sedang melaut berhadapan dengan kapal perang China di ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) Laut Natuna Utara. Kehadiran kapal China yang berdimensi sangat besar itu membuat para nelayan takut melaut.

Melihat peristiwa tersebut, Abdullah Kelrey pun angkat suara, dalam rilis yang di terima media, menegaskan bahwa, persoalan ini bukan hal baru di republik ini. Kenapa angkatan laut kita selama ini tidak menyiapkan langka antisipasi, tanya Kelrey,

Selain itu, kelrey juga menyoroti adanya kinerja Badan Keamanan Laut (Bakamla), apa kerjaan selama ini, urus proyek aja atau gimana?

“Padahal ini bukan hal baru, apakah anggaran dan fasilitas serta gaji selama ini kurang,” tanya kelrey.

Terakhir kelrey mebyoroti kebijakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang baru saja membawa pulang teknologi kapal perang canggih jenis Frigate tipe Arrowhead 140. Buatan Inggris.

Aktivis Gerakan Pemuda Islam (GPI) berpendapat bahwasanya, apa yang dilakukan oleh Prabowo hanyalah urusan proyek semata, bukan solusi atas persoalan keamanan laut kita, dunia ini sekarang sudah beda bukan seperti zaman orde baru atau lama Pak Prabowo. Tuturnya

Saya merasa bangga dan anggap Prabowo hebat, kalau beliau (Prabowo Subianto) datangin Kementrian Pertahanan Cina dan berikan untimatum ke Cina serta meminta Cina mohon maaf. “Itu baru benar.” Ngapain datangkan kapal buat nakut – nakutin Cina? Wong mereka lebih canggi dan dunia sudah terbuka kok. Prabowo harus tahu itu. Tutup Kelrey

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!