Melanesiatimes.com – Akhir – akhir ini terjadi polemik, terkait posisi jabatan tertinggi di Tentara Nasional Indonesia (TNI) semakin menggelora, masyarakat semakin kepo dengan Calon Panglima TNI yang di sounding oleh berbagai kalangan diantaranya partai politik, organisasi masyarakat maupun pengamat.
Melihat fenomena tersebut, sebagai generasi bangsa indonesia dan tentunya sebagai warga negara, kami merasa memiliki tanggungjawab atas agenda tersebut dan merasa perlu memberikan usulan dengan pertimbangan tertentu dalam perspektif kami.
Karena menurut kami, apa yang kami lakukan adalah bagian dari kontribusi kami dalam proses perjalanan bangsa dan negara tercinta. Kami belum bisa melakukan hal yang lebih. Karena kami memiliki kesadaran penuh terkait posisi dan jejak langkah kami.
Kembali melihat fenomena diatas terkait sosok yang layak menggantikan posisi Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, (Panglima TNI) kini sudah muncul dua nama yang telah ramai di perdebatkan.
Diantara nya :
1. Jenderal TNI Andika Perkasa (Kepala Staf Angkatan Darat)
2. Laksamana TNI Yudo Margono, (Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal).
Setelah mengikuti atau mengamati berbagai polemik yang terjadi di berbagai media online dan media sosial serta melihat profil dari kedua Putra Terbaik Bangsa itu, kami memiliki perspektif berbeda.
Untuk itu Nusa Ina Connection, merasa Abangda Jenderal TNI Andika Perkasa (Kepala Staf Angkatan Darat) layak menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sedangkan Ayahada Laksamana TNI Yudo Margono, (Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal). Sangat layak menempatkan posisi Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla-RI).
Kami melihat kedua tokoh ini, kedepan layak mengisi posisi tersebut, karena dilihat dari profil keduanya sangat cocok atau layak bangat.
Sementara posisi Panglima TNI kedepan bagi Nusa Ina Connection, sangat cocok di tempatkan Letjen TNI Muhammad Herindra (Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia). Dan kami mendukung jikalau Ayahanda menjadi Panglima TNI.
Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga kini belum membuat keputusan apapun mengenai siapa Panglima TNI selanjutnya pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
Inilah masukan serta harapan kami, semua keputusan pengangkatan Panglima TNI kita diserahkan sepenuhnya ke presiden.
Dalam kesempatan ini, kami sarankan agar pemilihan Panglima TNI jangan buat seperti pemilihan umum dengan gaya bergilir. Jangan seret TNI dalam politik praktis, biarkan saja Bapak Presiden yang memilih, ini hak prerogatif Presiden.
Jakarta, September 2021.
Abdullah Kelrey (Koordinator : Nusa Ina Connection).