Melanesiatimes.com-Kita berkewajiban mengembalikan keadaban politk, yang buruh, petani, nelayan, masyarakat adat, kaum muda, bergerak merubah sendiri keadaannya, meraih mimpi-mimpi perubahan dengan tangannya sendiri. Model ini mengharuskan kualifikasi insan politik lahir dari keadaan kesadaran realitet. Hadir bukan utk menasihati, tetapi menjelaskan keadaan-keadaan riil yang dihadapi lalu bersama merumuskan Program-program kongkret. berangkat dari kesadaran semacam ini, rakyat bukan lagi objek politik, melainkan subjek yang memiliki kesadaran kolektif ekonomi politik. Politisi, sejatinya adalah penghubung, kanal aspirasi perjuangan politik yang bergumul dalam intensitas aktivitas kehidupan massa rakyat.
Dalam beberapa kurun waktu, kita menyaksikan pembasisan massa skala momentum elektoral cukup menuai pendangkalan dan membuat massa mengambang. Gilirannya, massa rakyat memaknai politik sebatas janji-janji bak bola salju, meleleh serunut waktu. Kesadaran massa rakyat disabotase populisme politisi tanpa strategi demokratisasi yang mengakar
Menurut saya, menjadi seorang politisi dihadapkan pada tantangan semacam ini. Karena itu, Berjuang bersama massa rakyat dalam arus gelombang demokratisasi adalah pilihan tindakan politik mengembalikan keluhuran keadaban politik sebagai alat perjuangan merubah keadaan.
Tidak ada komentar