Melanesiatime.com – Belakangan ini publik diramaikan dengan beredararnya sebuah video aksi dua personil TNI AU menginjak kepala warga di Merauke pada (27/7).
Peneliti Hak Asasi Manusia, Ahmad F Rosyidi menyayangkan aksi tersebut. Dia mengatakan menginjak kepala warga adalah hal yang tidak manusiawi.
” Itu orangnya kan disabilitas masa diperlakukan gitu sih. Gk ada cara lain lagi,” kata Ahmad dalam diskusi virtual pada Jumat,30/7/21.
Ahmad atau biasa di sapa Awe menjelaskan, kejadian seperti ini bukan baru terjadi terhadap orang Papua. Sudah banyak sekali seperti kasus rasisme di Surabaya.
“Puncaknya itukan kemarin sampai demo besar-besaran di Papua,” ucap Awe.
Persoalan Papua lanjut Awe, jangan dilihat dari persoalan ekonomi dan kebudayaan saja. Namun menurutnya, ada persoalan politik yang belum selesai.
” Indonesia belum mampu untuk meluruskan sejarah kelam itu. Dari Orde lama, Orba sampai sekarang. Makanya muncul aksi pemberontakan terus menerus,” jelasnya.
Dia berharap persoalan Papua harus segera selesai dengan cara dialog antara pemerintah Indonesia dan Orang Asli Papua (OAP) karena itu satu-satunya jalan.
” Semoga secepatnya dilakukan. Munkin itu jalan damai,” tutup Awe.