Melanesiatimes.com – Kasus pemukulan terhadap warga Papua Melanesia jangan di lihat hanya sebatas video 1 menit 20 detik dengan viralnya berbagai gambar di platfom media sosial.
Tapi harus di analisis dari berbagai sisi, karena ini bukan peristiwa pertama kali di Bumi Melanesia itu.
Peristiwa semacam ini sudah sering terjadi di kawasan melanesia, jadi tidak mungkin ini peristiwa biasa. Ujar, Abdullah Kelrey, Melanesia Observer, Rabu, (28/07/2021).
Masyarakat kawasan melanesia dan indonesia pada unumnya harus melihat ini lebih dalam dan teliti. “Jangan hanya sebatas pemukulan biasa dengan durasi pendek saja”.
Lebih lanjut Kelrey menegaskan bahwa, dirinya dan kawan – kawan asal kawasan melanesia akan mengawal kasus ini hingga tuntas.
Warga Melanesia silahkan maafkan mereka tapi perbuatan mereka jangan ujuk – ujuk dibiarkan lewat seperti story Whatsapp Messenger saja. Ujarnya
Kelrey juga berharap penegak hukum seperti KomnasHAM jangan duduk diam melihat hal ini. Kalau pimpinan dari oknum kedua anggota TNI AU itu minta maaf adalah prosesi biasa alias wajar – wajar saja.
Untuk mengawal peristiwa tersebut, maka Melanesia Observer melakukan diskusi virtual dengan tema : “Kasus Pemukulan Warga Papua Melanesia Jangan Dilihat Sebatas Durasi Video 1 Menit 10 Detik Saja”. Untuk agenda selengkapnya akan menyusul dalam bentuk flayer.
#Sabar #TungguUndanganDiskusi
Tidak ada komentar