Melanesiatimes – Puluhan mahasiswa mengatasnamakan Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Se-Jakarta hari ini menggelar aksi di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kuningan Jakarta Selatan.
Pengunjuk rasa mulai berdatangan pukul (14.12 WIB) dan mulai melakukan orasi terbuka tuntut KPK memanggil dan memeriksa Gubernur Papua Lukas Enembe dalam kasus dugaan korupsi dana Otonomi Khusus Provinsi Papua dan Papua Barat sebesar 126 triliun rupiah.
Koordinator aksi Kader HMI Se-Jakarta, Ahmad F dalam tuntutannya juga mendesak KPK agar tegas menegakan hukum dengan memanggil dan memeriksa Lukas Enembe terkait dugaan Korupsi Dana Otsus Papua tanpa pandang bulu.
“Kami mendesak KPK segera periksa terduga Lukas Enembe (Gubernur Papua) terindikasi terlibat dana otsus papua dan papua barat sebesar 126 triliun rupiah” tegas Ahmad F diselah orasinya di depan kantor anti rasuah tersebut Kamis, (08/04/2021) sore.
Untuk diketahui sebelumnya, Tagar ‘Penjarakan Lukas Enembe’ sempat tranding di Media Sosial (Medsos) Twitter pada Jumat, 2 April 2021 lalu usai beredar kabar perjalanan Gubernur Papua, Lukas Enembe ke Papua Nugini secara ilegal. Oleh karena itu, pihaknya dalam orasinya juga menuntut Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk bersikap tegas terkait perjalanan Lukas Enembe yang dinilainya telah melanggar undang-undang keimigrasian.
“Karenanya kami mendesak pemerintah (Mendagri) bersikap serius atas terduga Lukas Enembe yang telah melanggar undang-undang keimigrasian (visa/passport) perjalanan ke luar negeri dan/atau negara lain” jelasnya
Lebih lanjut, Ahmad kepada Bataviatimes.com menjelaskan adanya informasi yang beredar perihal status dirinya sebagai kader HMI. Ia menjelaskan bahwa dirinya merupakan kader sekaligus pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jakarta Pusat-Utara sekaligus sebagai pengurus Cabang.
“Saya ini kader HMi aktif, boleh di cek kembali baik di tingkat cabang dan PB HMI. Saya saat ini juga aktif sebagai pengurus HMI ditingkat cabang. Jadi, teman-teman HMI Jayapura menuding saya bukanlah kader HMI hanya bentuk ketakutan mereka untuk melindungi diri dalam kepentingan kekuasaan di Papua. Sederhananya melindungi diri dibalik Lukas Enembe” terang Fadel saat ditemui di kediaman sekretariat bersama HMI Jakarta Jalan Cilosari 17 Cikini Menteng Jakarta Pusat
Selain itu, ia meminta ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk segera memecat Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai kader Partai Demokrat. Sebab dirinya diduga terindikasi terlibat dana otsus papua dan papua barat sebesar 126 triliun rupiah.
“Kami juga tegaskan Ketua Umum DPP Partai Demokrat untuk memecat Lukas Enembe sebagai kader Partai Demokrat. Karena, dirinya diduga terindikasi terlibat dana otsus papua dan papua barat sebesar 126 triliun rupiah”pintanya
Pun ditegaskan Sudiono dalam orasi penutupnya menuturkan akan mendatangi Kantor Kemendagri dan Kantor DPP Partai Demokra dalam waktu dekat. Tidak secara persis disebutkan akan dilansungkan kapan.
“Kami akan datang lagi baik di KPK, DPP Partai Demokrat dan Kemendagri dalam waktu dekat. Insya Allah”Tegas Kader HMI Jakarta Akrabnya disapa Ono menutup aksinya