Adu Kuat Polstratak Partai Demokrat, Ini Pesan Dirut Etos Institute, Iskandarsyah

Direktur Eksekutif Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah

MELANESIATIMES.COM – Lembaga Survey Nasional Etos Indonesia Institute secara resmi launching kantor baru sekaligus membuka Coffe Shop di Jl Hikmat Jatirangga, Bekasi Jawa Barat.

Bacaan Lainnya

Launching yang dimulai pukul (16.00 WIB) itu turut dihadiri sejumlah pejabat penting Kota Bekasi, salah satu diantaranya juga Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono. Dalam kesempatan sambutannya, orang nomor dua di kota bekasi itu turut memberikan apresiasi dengan hadirnya lembaga survey nasional seperti Etos Institute di Kota Bekasi.

Hal tersebut dikarenakan Kota Bekasi yang memiliki kedekatan administrasi dengan DKI Jakarta sangat membutuhakan lembaga-lembaga di bidang survey untuk membuat penjarinan pendapat publik terhadap suatu perkembangan di daerah tersebut.

“Kota bekasi tentunya menyambut baik lembaga survey seperti Etos Institute di kota kami. Kami Pemerintah Kota Bekasi turut memberikan apresiasi dan terima kasih kepada lembaga Survey Nasional Etos Institute yang hari ini Launching kantor barunya di Bekasi ini” Ucap Tri Adhianto Tjahyono saat memberi sambutan pembukaan dan ikut meresmikan kantor baru Etos Institute

Ditempat yang sama, Direktur Eksekutif Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah menyatakan dengan di launchingnya kantor Etos Indonesia Institute tersebut, pihaknya akan terus giat melakukan survey pendapat publik serta merilisnya dalam waktu dekat.

“Ada beberapa rilis yang sudah dilakukan ETOS Institute dan Insya Allah akan dirilis dalam waktu dekat. Nanti kita juga bagikan kepada kawan-kawan media” Kata Iskandarsyah kepada awak media di kantornya Minggu, (14/03/2021)

Selain itu juga, Iskandarsyah menyoroti adanya konflik internal Partai Demokrat yang belakangan banyak dibicarakan banyak kalangan baik elit politik, masyarakat, hingga aktivis mahasiswa dan pemuda.

Ia menyatakan bahwa dengan adanya konflik Partai Demokrat (AHY vs Moeldoko) menjadi adu kuat politik dan strategi antar keduanya. Adapun pasti tumbang salah satu diantaranya. Jika tidak memiliki napas yang panjang dalam mengukur langkah politik dan strategi, hal ini juga sekaligus akan menjadi penghujung integritas baik AHY ataupun Moeldoko dan juga Partai Demokrat.

“Ini akan habis-habisan dan panjang, tinggal kita lihat siapa yang memenangkan. Apakah Mas AHY ataukah Pak Moeldoko. Akan tetapi yang harus kami tegaskan disini ialah, Pak Moeldoko itu elit politik yang dekat dengan kekuasaan semestinya tidak melakukan tindakan inkonstitusional dengan mengkudeta Mas AHY seperti yang dilakukannya. Pak Presiden harusnya mencopot Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden Republik Indonesia (KSP RI)” Tegas Iskandarsyah

Diakhir pernyataannya, Iskandarsyah juga ingatkan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia (Kemenham RI) agar benar-benar adil dalam menyelesaikan perkara hukum atas konflik kepemimpinan Partai Demokrat yang belakangan menguras perhatian publik itu.

“Kemenkumham RI diharapkan adil dan bijak dalam menyelesaikan perkara ini” Pungkasnya

Pos terkait