MELANESIATIMES.COM – Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) ataupun mantan menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dinilai tepat untuk membangun langkah “Backdoor Diplomacy” guna meredam situasi konflik antara Elemen Masyarakat dan Pemerintahan Kudeta di myanmar.
Penunjukan JK dan Hassan Wirajuda dinilai doa sosok mantan Petinggi Negara Indonesia yang cukup luas pengalamannya dalam bidang perdamaian, pemerintahan, dan juga proses berdemokrasi.
Menurut, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, pemerintah Indonesia harus mengambil sikap memilih Guru Kunci yang tepat membangun Diplomasi dan kemungkinan besar keduanya bisa diterima oleh pihak-pihak yang bertikai yaitu pemerintah kudeta dan elemen masyarakat di Myanman. Menurutnya, Pemerintah bisa memilih diantara keduanya yaitu, Mantan Wapres Jusuf Kalla atau Mantan Menlu Hassan Wirajudu.
“Pemerintah bisa memilih diantara keduanya, sama-sama memiliki pengalaman yang cukup luas dalam bidang perdamaian, pemerintahan, dan demokrasi. Keduanya saya percaya bisa menjadi guru kunci meredakan situasi di Myanmar” Ujar Hikmahanto Juwana
Diceritakan, elemen masyarakat sempat mendatangi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tangoon Myanmar saat kedatangan Menteri Luar Negeri, Retni Marsudi. Masyarakat menganggap Kedatangan Retno Marsudi sebagai bentuk pengakuan terhadap pemerintahan kudeta
“Padahal yang dilakukan oleh Indonesia merupayakan upaya dari negara sahabat. Maka kita perlu strategi yaitu “Backdoor Diplomacy untuk memantu menangani konflik di Myanmar” Terang dia
Mempertimbangkan kemungkinan tersebut, menurut Rektor Universitas A Yahni itu, menjadi catatan penting Pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap dan kebijakan yang tepat dan dapat menghadirkan rasa keadilan dan damai diantara kedua bela pihak yang bertikai. diyakini hal tersebut bisa dilakukan oleh Mantan Wapres Jusuf Kalla atau Mantan Menlu Hassan Wirajudu [SFR]