Pemerintah di Ingatkan Hati-hati Buka Sekolah Tatap Muka, Meskipun Sudah Jalani Vaksinasi

waktu baca 2 menit
Kamis, 25 Feb 2021 09:14 0 4 Ilham Saputra

MENALESIATIMES.COM – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah untuk berhati-hati menyiapkan pembelajaran tatap muka di sekolah meskipun sudah dilakukan vaksinasi kepada tenaga guru dan tenaga kependidikan.

Komisioner KPAI, Retro Listyarti turut mengamini dan apreasiasi langkah pemerintah melakukan vaksinasi secara masal kepada tenaga pendidik dan kependidikan. Menurut Retro, hal tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap tenaga pendidik dan kependidikan di Indonesia.

Namun demikian, kata Retro, pemerintah juga harus berhati-hati dan tidak gegabah mengambil keputusan untuk membuka sistem tatap muka di sekolah. Dirinya mengusulkan untuk dilakukan pengujian kelayakan vaksin terlebih dahulu kepada usia anak agar kekebalan terhadap virus berbahaya itu tidak menjadi beban baru bagi generasi muda di sekolah-sekolah.

“Herd Immunity agaknya sangat sulit terwujud jika vaksinasi hanya dilakukan kepada tenaga pendidik dan kependidikan. Vaksin itu disuntik atau dimasukan ke tubuh agar membantu tenaga pendidik sistem imun tubuh, mempelajari virus dan melawannya tanpa harus sakit” Ujar Retro

Lebih lanjut, KPAI memberi pesan kepada penduduk dan tenaga kependidikan yang sudah menjalani tahapan vaksin pada rabu, (24/02/2021) kemarin, tetap menjalankan protokol kesehatan.

“Jangan hanya divaksin, lalu berfikir sudah bebas dari penularan covid-19 ini. Vaksinasi dilakukan hanya untuk menambah sistem imun dan kekebalan tubuh. Selanjutnya juga harus tetap menjaga perokol kesehatan” Terangngnya

Pasalnya, ungkap Retno, dengan proses vaksinasi masih dilakukan secara bertahap. Hal itu dikarenakan keterbatasan vaksin. Karenanya resiko penyebaran pun masih mungkin saja terjadi kepada siapa saja.

“Menurut teori, suatu kependudukan wilayah akan dikatakan bebas dari penyakit atau wabah bila sudah terjadi kekebalan pada kelompok atau (Herd Immunity). Konsisi ini akan sangat mungkin bisa dicapai dengan pemberian vaksin yang hingga mencapai kurang lebihnya 90 persen” Tutupnya

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA