Usut Tuntas Oligopoli Singkong di Lampung: HMI Cabang Bandar Lampung Mendorong DPRD Segera Membentuk Pansus

waktu baca 2 menit
Selasa, 23 Feb 2021 13:58 0 5 Ilham Saputra

MELANESIATIMES.COM – Kepala Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandar Lampung, Feby Satria mendorong agar DPRD Provinsi Lampung segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) dalam menanggapi praktek oligopoli oleh enam perusahaan tapioka di Lampung. Saat dijumpai di Lamban Juang HMI Cabang Bandarlampung,(20/02/2021).

Menurut Feby Satria, pembentukan Pansus tersebut terbilang urgent karena kondisi saat ini petani singkong khususnya di provinsi lampung sangat tercekik dengan harga singkong yang sangat rendah.

“Dengan terbentuknya Pansus praktik oligopoli oleh keenam perusahaan tapioka dilampung dapat segera mengatasi permasalahan tersebut” kata Feby Satria kepada awak media, Sabtu, (20/2/2021)

“Negara tidak boleh kalah melawan pasar dalam membela hak petani,” tambah feby.

Saat ini harga singkong di tingkat petani Lampung Rp700/kg dengan potongan hingga 30% saat masuk pabrik. Harga itu membuat petani menjerit terlebih harga pupuk naik. Akibatnya biaya tanam jauh lebih besar daripada hasil panen. Para petani di berbagai sentra produksi seperti Lampung Timur, Lampung Tengah, Tulangbawang, Lampung Utara, Tulangbawang Barat, dan Way Kanan harus berutang untuk bisa tanam singkong.

Atas kondisi ini, selain merespon ancaman tersebut melalui pembentukan pansus perlu juga kolaborasi antara pansus dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil II Sumatera yang berdomisili di Bandar Lampung. Menurut Feby, kerja Pansus akan lebih efektif jika didukung KPPU.

“Lampung sebagai produsen singkong, perlu tata kelola pasca panen yang tepat ukur (Rightsizing). Semisal, Pansus dapat menginisasi permasalahan ini melalui aksentuasi kebijakan yang menguntungkan semua pihak terutama petani, pemerintah, dan pasar,” kata dia.

Ia juga menambahkan, “hal ini sesuai dengan konsep Collaborative Governance dimana DPRD sebagai perumus kebijakan hadir ditengah-tengah pergolakan antara petani dan pengusaha pasar,” tutup Feby

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA