Dr. Alwi Shihab Apresiasi Generasi Milenial Yang Tergabung Di MIB

waktu baca 3 menit
Minggu, 7 Feb 2021 11:24 0 6 Ilham Saputra

MELANESIATIMES.COM – Milenial Indonesia Bangkit (MIB) melakukan pertemuan dengan Dr. Alwi Abdurrahman Shihab, mantan (Menko Kesra) Indonesia dalam Kabinet Indonesia Bersatu, pada masa presiden SBY, pertemuan tersebut berlansung di hutan kota plararan Jend. Sudirman Gelora bung karno, Jakarta Pusat, pada Jumat/02/2021.

Pertemuan dengan Dr. Alwi Shihab membahas terkait dengan kontribusi generasi muda dalam hal kemajuan perekonomian indonesia kedepan dan juga semangat genersi muda untuk mandiri dalam ekonomi, selain itu Dr. Alwi shihab juga mendukung gerakan Minelnial Indonesia Bangkit yang memiliki semangat begitu tinggi.

“Saya mengapresiasi adik – adik yang tergabung dalam Milenial Indonesia Bangkit, generasi yang memiliki semangat seperti ini yang perlu kita dorong dan memberikan support kepada mereka untuk maju selangkah lagi kedepannya, ujar Dr. Alwi.

Ia juga mengatakan, ketika menelusuri sejarah suatu bangsa pasti anak muda yang menjadi garda terdepan.

“Klau kita menelusuri sejarah termasuk sejarah indonesia, anak muda menjadi cikal bakal atau pendobrak keberhasilan sebuah bangsa, generasi yang sudah berlalu mungkin mereka tida memikirkan generasi milenial ini, dan ini menjadi kesempatan baik untuk generasi milenial menunjukkan bahwa kalian sanggup mensejahterakan masyarakat indonesia melalui kiprah milenial.”

Selain itu Cendikiawan muslim tersebut pun berharap generasi milenial bisa bekerja sama dengan kelompok yang sudah hampir punah (usia 40an) untuk menciptakan hal – hal baru.

“Sebagai generasi milenial harus menunjukkan prestasi yang gemilang dan kita mulai dengan niat yang baik untuk memperbaiki apa yang kurang dalam keluarga besar inidonesia ini dan muda mudahan dengan kerja sama yang baik kelompok milenial denga kelompok yang sudah hampir punah bisa kita menciptakan hal – hal baru atau inovasi – inovasi karena inovasi ini biasanya datang dari yang muda.”

Di tempat yang sama pendiri Milenial Indonesia Bangkit (MIB) Setyo Wisnu Broto menambahkan di saat MIB launching banyak yang tertarik untuk join dengan MIB.

“Kita melihat bahwa kemarin waktu mulai launching itu teman – teman dari BPI kemudian dari Diaspora banyak yang tertarik join dengan kita, ini satu hal yang luar biasa karena biasanya pemuda itu alergi untuk di kumpulkan bareng – bareng, tapi begitu tau gerakan kita, gerakan ekonomi mereka melihat bahwa masa depannya cerah nggak suram lagi.” Ujarnya.

Wisnu juga menyoroti terkait pola pendidikan dan pelatihan lebih khususnya di Milenial Indonesia Bangkit (MIB) itu sendiri.

“Dunia pendidikan dimilenial manjadi salah satu keharusan, makanya di dunia kompas digital itu kita hadirkan dua opsi yaitu kita hadirkan pendidik untuk datang ke indonesia yang punya ilmu internasional mungkin kita bayar tinggi tapi setalah itu milenial mendapatkan fasilitas perbankan, bisnis, mengakumulasi dana yang tidak kecil seperti gini kita bisa lakukan banyak hal nah atau yang punya telen bagus kita kirim untuk melakukan pembelajaran internasional ini akan kita lakukan secara kontinu atau sesuia dengan persyaratan yang ada di MIB yaitu ilmunya bisa di aplikasi dengan apa yang akan menjadi visi dan misi kita sehingga kita tau jelas endingnya kemana agar tidak sia- sia kita, tegas wisnu.”

Selain itu Dr.Abdurrahaman Awli Shihab pun menjadi bagian dari milenial Indonesia bangkit karena dia menduduki salah satu jabatan di Organisasi yang di inisiasi oleh Setno Wisnu Bruto dan Dr.Abdurrahman Alwi Shihab menjabat sebagai penasehat.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA