Ketua Harian Mabes Laskar Merah Putih Sebut, Menteri Sosial, Berlebihan

waktu baca 2 menit
Jumat, 8 Jan 2021 02:22 0 5 Ilham Saputra

MELANESIATIMES.COM – Cara blusukan ala Mensos Tri Risma Harini belakangan menjadi tranding buah bibir masyarakat DKI Jakarta. Komentar yang dilayangkan mengindikasikan Mantan Walikota Surabaya itu terkesan lebai dan berlebihan melakukan blusukan seolah membranding dirinya untuk Jakarta.

Komentar yang sama juga dilayangkan Ketua Harian Mabes Laskar Merah Putih Burhan Saidi Chaniago. Burhan akarbanya ini juga menyebut blusukan yang dilakukan Mensos Risma terkesan melebih-lebihkan. Akibatnya menjadi buah bibir masyarakat DKI Jakarta yang tidak enak didengar.

“Risma salah Mapping, Team Suksesnya bukan orang Jakarta, ya begitu. Melakukan mapping saja tidak bisa, bagaimana mau memenangkan risma di DKI yang sangat kompleks. Dari culture  yang beragam, Agama, suku yang beragam, belum lagi SDM,  melek IT dan update informasi” Kata Burhan Saidi Chaniago kepada Delikindonesia.com Kamis, (07/1/2021)

Lebih jauh lagi ia mengingatkan Mensos Tri Risma Harini untuk melakukan Sidak dengan sekedarnya saja dengan niat yang benar mengurusi kerja amanah negara tanpa harus melebih-lebihkan diri ke masyarakat. Bahkan lanjut dia, blusukan yang dilakukan Risma jangan sampai insiden yang sama terjadi pada Basuki Tjahya Purnama (Ahok).

“Jangan sampai terjadi kejadian Ahok jilid II, yang seharusnya menang tetapi akhirnya kalah karena terlalu Kepedean. Bu Risma itukan ada di Kementerian Sosial, yang dengan ruang lingkunya Nasional. Kok ngebet buru buru tancap gas ubek-ubek wilayah Jakarta” Tanya Burhan Saidi ChaniagoDirinya berharap Menteri Sosial dapat mengurus kerja Nasional dalam kementrian Sosial dibanding mengurus wilayah DKI Jakarta yang sudah diatur Gubernur DKI Jakarta Anies Basewedan.

“Masih banyak masalah di dalam insternal Kemensos yang harusnya dituntaskan Ibu Risma dibanding melakukan blusukan yang sebenarnya bukan ranahnya. Prinsipnya, DKI sudah ada yang mengatur. Tutupnya

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA