MELANESIATIMES.COM – Merespons gejolak bangsa hari-hari ini, yang kian semarak dan kompleks dengan problem yang terus dihadapi silih berganti, mulai dari isu disintegrasi, aksi terrorisme, ekstrimisme, pelanggaran HAM, hingga tindak pidana korupsi yang tak jarang melibatkan para pejabat tinggi bangsa ini, maka Institut Titian Perdamaian (ITP) berkolaborasi dengan beberapa komunitas atau elemen non pemerintah lainnya akan menggelar panggung Kolaborasi untuk Negeri dengan tajuk: “Refleksi Akhir Tahun 2020: Seniman bicara Perdamaian.”
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan kolaboratif dengan mempertemukan para aktivis, penggiat literasi, seniman, budayawan, penyair, jurnalis, dan lain sebagainya dalam satu panggung virtual yang diberi nama panggung Kolaborasi Untuk Negeri.
Hal demikian sebagaimana diungkapkan Koordinator Acara tersebut, Muhar Syahdi Difinubun, yang juga salah satu pengurus Badan Eksekutif ITP saat dihubungi melalui ponsel (22/12/20) di Jakarta. Menurutnya, tema dan konsep kegiatan tersebut, tentu merupakan ide kolektif, terutama dari beberapa kolega di internal pengurus ITP.
“Ada yang harus lebih dari sekadar bicara soal angka-angka mengenai praktik kekerasan (terutama kekerasan sosial, red) yang terjadi sepanjang pasca era reformasi di negeri ini. Itu sebabnya, kami berinisiatif sekaligus mengajak kawan-kawan seniman, aktivis, jurnalis, dll, untuk berkolaborasi menyumbang kritik, refleksi, narasi serta apresiasi seni bagi pembangunan perdamaian di negeri ini”, pungkas Difinubun.
Kegiatan kolaboratif ini rencananya akan dimeriahkan dengan tampilan performing art oleh beberapa seniman (musisi, penyair/pemuisi), di antaranya: Penyair Bara Pattyradja, Paox Iben, Astom Tomalima dan Pedati. Sementara pada agenda diskusi publik nanti, akan mengundang beberapa eksper, di antaranya: Budayawan Radhar Panca Dahana, Tokoh Papua Sayyid Thaha al Hamid (dalam konfirmasi), Trisno Susanto dari Paritas Institute, Fauzan Santa dari Sekolah Menulis Dokarim, Saleh Abdullah dari Insist, Erwin Laudjeng dari Pedati Institute, dan lain-lain.
“Kegiatan serupa ini akan terus kami galakkan dan menjadi ikhtiar kecil kami untuk tetap membangun sinergi dengan sesama perangkat serta elemen bangsa, baik di kalangan pemerintah maupun non pemerintah, demi terwujudnya Indonesia yang harmoni dan damai,” tutup Difinubun. (Red)