Para Pengurus DKM dan Imam Masjid Bogor Gelar Istighosah dan Ngaji Kebangsaan

waktu baca 2 menit
Rabu, 23 Des 2020 20:30 0 5 superadmin

MelanesiaTimes.com – Langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh para tokoh dan pemuka agama untuk melawan paham radikal, intoleran dan ekstremis di Indonesia masih tampak nyata terjadi. Salah satunya yang dilakukan oleh Aliansi Dewan Masjid (ADEM) Indonesia di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Setidaknya, lebih dari 20 orang pemuka agama tersebut menggelar kegiatan istighosah bersama dengan mengangkat tema “menangkal paham radikalisme, intoleran serta extrimisme”.

Ketua ADEM, KH abdullah Nawawi menyampaikan, bahwa kegatan tersebut sebagai salah satu sarana spiritual untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta sekaligus berbagi wawasan bagaimana pentingnya menangkal paham-paham yang bisa menjadikan disintegrasi bangsa Indonesia.

“Jadi kegiatan ini dihadiri oleh imam Masjid dan pengurus DKM, agara mereka mendapatkan ilmu juga dengan ngaji kebangsaan,” kata kiai Abdullah kepada wartawan di Kampung Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/12/2020).

Usai melakukan istighosah, mereka memanfaatkan waktu unruk dijadikan momentum ajang silaturahmi dengan para tokoh agama serta berbagi ilmu. Pasalnya saat ini Indonesia tengah dihantui dengan berbagai permasalahan dengan yang diakibatkan dari paham ideologi yang merusak, terutama informasi-informasi yang menyesatkan di berbagai platform digital.

“Di sini kita berbagi pengalaman. Serta bisa memahami bahwa sekarang banyak faham-faham di media sosial, hingga masyarakat itu harus peka dan dewasa dalam menyimpulkannya,” tuturnya.

Dirinya menambahkan, dengan menjalin silaturahmi dengan para tokoh agama tersebut, mereka bisa saling menjaga agar tidak terprovokasi oleh ajaran maupun kelompok tertentu.

“Jika silaturahmi ini mereka bisa melek dengan kegiatan ngaji kebangsaan, agar Negeri ini bisa tentram dan aman dari informasi faham yang bisa menyesatkan,” pungkasnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA