Minta Ormas Anarkis Dibubarkan, Kyai dan Santri Cianjur : Indonesia Bukan Negara Bar-bar

waktu baca 2 menit
Rabu, 23 Des 2020 10:29 0 2 superadmin

MelanesiaTimes.com – Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Komunitas Kyai dan Santri Cianjur Cinta Damai menggelar talk show sekaligus menyatakan mendukung adanya pertemuan antara Pemerintah dengan para Habaib.

Apalagi, ada sebuah kekhawatiran tersendiri dari kalangan Ulama dan Santri terhadap persoalan yang terjadi akhir-akhir ini, seperti halnya dengan maraknya informasi hoaks hingga peristiwa baku tembak di Tol Jakarta – Cikampek KM 50 yang menewaskan 6 Laskar FPI saat mengawal Habib Rizieq Shihab (HRS) awla bulan lalu.

“Kami mendukung jika ada pertemuan para tokoh khususnya para Habaib agar peristiwa tersebut bisa clear, agara masyarakat bisa tenang dan nyaman, tidak termakan isu-isu yang tidak benar,” kata Pimpinan Pondok Pesantren Al Riyadl, KH Pipin S Arifin di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/12/2020).

Kiai Pipin juga menyampaikan, bahwa para ulama da tokoh agama serta para Habaib mengharapkan agar aparat penegak hukum baik dari unsur TNI maupun Polri untuk menuntaskan persoalan hukum secara adil di Indonesia. Tujuannya adalah untuk menciptakan rasa damai di kalangan masyarakat.

“Kami santri Cianjur mendukung penegakkan hukum yang dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia, TNI dan aparat penegakkan hukum lainnya untuk menegakkan hukum seadil-adilnya tanpa pandang bulu,” tegasnya.

Jika memang ada kelompok tertentu yang merasa terdzalimi, sebaiknya diselesaikan dengan jalur hukum yang berlaku di Indonesia, tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis yang justru malah menciptakan kerusakan dan disintegrasi bangsa yang lebih besar lagi.

“Sebagai warga negara harus taat hukum, dan ikuti prosuder hukum yang ada. Sebab, Indonesia ini bukan negara bar-bar dan kelompok yang merasa terdzolimi ya harus legowo ikuti prosedur yang ada, bila perlu lawyer yang turun tangan,” ujarnya.

Dan ia pun meminta agar ormas-ormas yang mendepankan tindakan anarkisme dan radikalis dalam pemikirannya agar dibubarkan saja demi keamanan dan stabilitas nasional ke depannya.

Lebih lanjut, kiai Pipin pun menyerukan kepada seluruh pihak baik individu maupun kelompok masyarakat tertentu agar sebisa mungkin menahan diri, setidaknya menahan dari pengaruh informasi-informasi yang sesat dan menjerumuskan.

“Dengan kondisi ini, diharapkan semua kelompok, baik itu ormas, untuk menahan diri jangan termakan isu atau hoaks,” pungkasnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA