Semua Orang Berhak Jadi Kapolri, Asal Seleksinya Sesuai Prosedur

MELANESIATIMES.COM – Koordinator The Moslem Democracies, MD Loilatu menilai bahwa siapapun berhak untuk memimpin korps Bhayangkara menggantikan Jenderal Idham Azis di mana bulan Januari 2021 mendatang akan memasuki masa pensiun.

Bacaan Lainnya

“Semua layak dan berhak memimpin instusi Polri ke depannya. Tapi harus melalui tahapan seleksi yang sesuai prosedur dan mekanisme aturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Loilatu dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (25/11/2020).

Ia pun sangat menyayangkan adanya isu rasial yang diseret-seret dalam bursa pemilihan Kapolri baru itu. Menurutnya, isu semacam itu terlalu murahan.

“Disisi lain muncul berbagai isu sentimen keagamaan yang sepatutnya tidak layak untuk ditempatkan pada institusi penegak hukum Polri menyangkut soal pucuk kepemimpinan,” ujarnya.

Hal ini lantaran Kapolri bukan lembaga keagamaan yang ditunjuk berdasarkan rasial tertentu. Sehingga menurutnya, sangat tidak pas isu itu dimainkan.

“Karena kita tidak sedang mencari seorang ulama, pendeta, dan lainnya untuk memimpin, akan tetapi kita sedang mencari sosok pemimpin Polri yang memiliki kapasitas, kapabilitas, integritas, loyalitas dan moralitas yang baik serta adil dalam menegakan supremasi hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.

Di samping itu, MD Loilatu pun meyakini betul bahwa Polri akan memberlakukan mekanisme yang jujur dan kredibel dalam memilih calon pengganti Kapolri Idham Azis nanti.

Sebagaimana amanah Undang-undang nomor 2 tahun 2002 tentang Polri yang mengatur tentang mekanisme dan persyaratan calon Kapolri yang tertuang dalam pasal 11 UU tersebut.

“Ini menjadi catatan penting agar siapa saja tidak terjebak dalam isu sentimen keagamaan,” paparnya.

Terakhir, ia meminta kepada Presiden dan DPR RI selaku pihak yang ikut dalam proses seleksi dan penetapan Kapolri baru agar memilih dengan kapasitas yang tepat, bukan karena unsur kepentingan dan latar belakang tertentu.

“Kami menyarankan kepada Bapak Presiden dan DPR RI dalam proses pergantian pucuk pimpinan Polri, siapa saja berhak untuk menjadi Kapolri tanpa pandang bulu dari mana asalnya, ras, suku dan agama,” tutupnya.

Perlu diketahui, bahwa penjaringan bursa calon Kapolri sudah mencuat. Beberapa nama digadang-gadang cocok untuk menjadi pimpinan korps Bhayangkara itu.

Beberapa nama tersebut antara lain ; Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komjen pol Listyo Sigit Prabowo, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.

Kemudian ada juga Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Mabes Polri Komjen Pol Agus Andrianto, Kepala Badan Intelijen Keamanan (Kabaintelkam) Mabes Polri Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel.

Selanjutnya, ada juga nama Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Kapolda Metro Jaya) Irjen Pol Muhammad Fadil Imran, serta Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi. [IBNI)

Pos terkait