MELANESIATIMES.COM – Direktur Monitoring Indonesia (MI) Abdullah Kelrey, soroti ramainya komentar terkait dengan langkah Presiden Jokowi terkait UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Saya bingung dengan berbagai macam, komentar, cibiran dan hinaan yang dilontarkan lewat aksi demontrasi, video dan gambar via media sosial. Ujarnya saat ditemui, saat acara diskusi dan sarasehan nasional yang diselenggarakan Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Islam (PP – GPI), di Restoran Handayani Prima, Matraman Jakarta Pusat, Selasa, (20/10/2020).
Kebanyakan dari kita tidak bersyukur, pemerintah berbuat baik dilawan, tidak berbuat dibilang tidak kerja. Sebenarnya mau sampeyan opo? Tanya Kelrey.
Kelrey meyakini bahwa, tidak mungkin pemerintahan yang isinya adalah anak bangsa tidak mungkin merusak negerinya. “Pasti pemerintah punya niatan baik buat bangun negeri ini.”
Jadi, kita beryukur dan berfikir positif saja, toh UU Cipta Kerja juga belum disahkan, Ia (Kelrey) mengajak semua rakyat bahwa, “tunggu saja, UU tersebut disahkan, baru kita lihat, kalau pro bangsa, negara dan rakyat kita tunggu, jika tidak, ya lawan.
Terkait aspirasi yang dijamin UU, Kelrey menambahkan, “saya dukung aksi, silahkan saja, tapi jangan menghina, mencibir dan komentar yang tidak membangun.” Jika yang terjadi adalah cibiran dan hinaan, itu berarti ada yang salah di kepala mereka. Tuturnya
Terakhir, Kelrey mengajak semua anak bangsa, terutama anak muda untuk, mari sama – sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta merawat perbedaan yang sudah ada sejak dahulu kala. Tutupnya
Tidak ada komentar