MELANESIATIMES.COM – Mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Papua (AMP3) berencana akan melakukan aksi lanjutan depan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
Rencana aksi tersebut terkait dengan dugaan kasus menyebar luaskan video mesum yang diduga kuat melibatkan mantan anggota DPRD Kabupaten Mimika. Koordinator Mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Papua (AMP3), tegaskan bahwa, akan melakukan aksi lanjutan untuk mengawal kasus tersebut.
“Bareskrim Mabes Polri segera tetapkan Mantan Anggota DPRD Kabupaten Mimika, jika tidak maka kami akan mendesak kapolri untuk segera copot Kabareskrim Mabes Polri.”
Sebelumnya Mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Papua (AMP3) gelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Mabes Polri, Senin (28/9/2020).
Massa AMP3, mengatakan terpaksa melakukan hal ini di tengah pandemi Covid-19, lantaran menilai proses hukum terhadap Bupati Kabupaten Mimika, Eltinus Omaleng yang diduga terlibatĀ dalam menyebarluaskan, video mesum mantan anggota DPRD Kabupaten Mimika melalui beberapa grup whatsApp tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
“Demi keadilan kami terpaksa meski di tengah covid-19, kami datang ke Gedung Mabes Polri karena merasa proses hukum kasus menyebarluaskan, video mesum mantan anggota DPRD tidak tepat,” kata Koordinator AMP3, Ifan kepada wartawan, Senin (28/9/2020).
AMP3, kata Ifan, mendesak Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis memerintahkan Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw segera menaikan statut Bupati Kabupaten Mimika Eltinus Omaleng sebagai tersangka, bila dalam prosesnya ditemukan alat bukti yang cukup.
“Kami juga mendesak Pak Kapolri, untuk memerintahkan Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw agar segera menangkap Bupati Kabupaten Mimika Eltinus Omaleng,” tandasnya.
Ivan menambahkan, Polisi meski segera mengusut tuntas dugaan keterlibatan. Bupati Kabupaten Mimika Eltinus Omaleng pada kasus menyebar luaskan video mesum mantan anggota DPRD Kabupaten Mimika. Hal ini penting agar tidak menimbulkan stigma negatif dalam pengungkapan kasus tersebut.n “Biar tidak terlihat tebang pilih dalam kasus ini, maka harus segera diusut tuntas. Semua proses pemeriksaan pun harus transparan,” tutupnya.
Tidak ada komentar