MELANESIATIMES.COM – Ramainya Pilkada di Kabupaten Raja Ampat Papua Barat rupanya tak seramai berita seputaran Bupati yang hari ini juga menjadi kontestan di Pilkada 2020 melawan kotak kosong.
Berbagai kasus yang dirasakan belum tuntas terus disuarakan oleh pangamat-pengamat politik, ini seperti kejahatan yang sudah dibuat secara sistematis sehingga semua bungkam.
Ditemui di Jakarta, Senin 5/10/2020, Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah memgatakan, biarlah ini sedang proses, semua syarat khan sudah saya masukkan sesuai mekanisme, pak AFU jangan terlalu pede dulu. Kata Iskandar sambil tersenyum. Lebih lanjut Ia (Iskandar) tegaskan bahwa, Besok (Selasa, 6/10/2020) saya dipanggil BKN guna menyerahkan bukti-bukti penggunaan nama Hasan Tamima (Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung) yang saat ini digunakan oleh Husein adik kembar beliau, yang kebetulan atas nama Hasan Tamima sudah almarhum.
“Ini pemalsuan dan pidana sudah pasti jelas.” ETOS Indonesia Institute juga akan menyurati Kajati Papua Barat terkait adik kandung bupati sekarang (incumbent) yaitu saudara Muchamad Nur Umlati (Kabid Bina Marga kab. Raja Ampat), yang statusnya sudah tersangka tapi masih bebas diluar.
Hal ini yang harus dipertanyakan kepada Kajati, mau di sel atau dilepas begitu aja rampok-rampok ini?, kata Iskandar keras.
Rakyat saja kalau sudah ketahuan salah langsung di sel kok, kata Iskandar, tidak ada basa basi lagi, ini manusia sudah berstatus tersangka masih berkeliaran bebas,harus dipertanyakan, surat tembusanpun akan kita layangkan ke Jampidsus hari rabu besok (7/10/2020.)
Karena saya yakin “peristiwa yang menyeret adik kandung incumbent akan menyeret incumbent juga, tak mungkin orang ini bergerak tanpa fasilitator, ya kakaknya selaku pimpinan birokrat di Kabupaten Raja Ampat.”
Catatan buruk keuangan di kabupaten Raja Ampat Papua Barat ini mulai terlihat dengan mundurnya Kepala Bidang Anggaran Munadi Kastella karena beliau juga tidak mau terbawa-bawa kasus hukum nantinya, karena melihat kekisruhan didalam soal keuangan, jadi tak perlu terlalu lama jikalau memang serius menangani ini semua. Tutur Iskandar
Jangan sampai rakyat berasumsi yang tidak-tidak, dan saya khawatirkan lagi jika rakyat sendiri yang akan mengadilinya. Bobroknya sudah nyata, bukti sudah jelas, apa lagi? Tutur Iskandar lagi
Terkait pencalonan incumbent maju kembali?, Iskandar hanya berkata bukan urusan saya, yang jelas orang ini banyak berurusan dengan hukum, jadi harus segera direalisasikan ketajaman hukum yang sebenarnya di Indonesia ini tanpa pandang bulu, kalau ini dibiarkan maka akan menjadi preseden buruk bagi seluruh rakyat, khususnya masyarakat di Kabupaten Raja Ampat.
Ketika ditanya kekuatan incumbent di Pilkada nanti?, Iskandar menjawab dia sudah tidak diinginkan masyarakat disana, kotak kosong lah pemenangnya, saya yakin itu.
Jangan terlalu over confidence pak Incumbent, kata Iskandar sambil tertawa.
Kalau kotak kosong menang, tinggal Rakyat yang nanti sebagai penentu siapa pemimpin yang mereka mau dan yang layak memimpin kabupaten Raja Ampat.
“Tak perlu juga siapapun intervensi atas kemenangan kotak kosong nanti.”
Percayalah timbulnya kotak kosong sebagai opsi calon tunggal adalah simbol hilangnya legitimasi penyelenggara Pilkada yaitu KPUD di daerah nya yang hari ini menghadirkan kotak kosong.
Terakhir ditanya soal kasus yang di tangani ETOS, apakah mas is yakin ini akan terungkap semua?, Iskandar menjawab sangat yakin, ini cara Allah SWT membongkar ketidakbenaran dari arah matahari terbit, yaitu di kabupaten raja ampat, semoga ini menjadi triger bagi semua daerah untuk lebih berhati-hati memilih calon kepala daerahnya. Tutup Iskandar