Melanesiatimes.com – Kondisi negara hari ini tidak dalam kondisi yang baik-baik saja, ekonomi kita sedang perlahan-lahan terjun bebas, peristiwa wabah covid yang mengacau dunia juga telah membuat Indonesia khususnya menjadi terpuruk dalam segala sektor, ekonomi, politik, budaya dan lain-lain.
Sekolah, kampus, kantor, mall mengalami dampak terhebat dengan membatasi semua kegiatan-kegiatannya, tetapi peristiwa politik hari ini yang namanya Pilkada tetap berjalan atas regulasi pemerintah.
Satu sisi rakyat kita dalam kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan.
Apakah pemerintah masih punya komitment terhadap rakyatnya?
Ditemui di Jakarta, Selasa 29/9/2020, Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah memberikan tanggapannya, kita sudah dalam kondisi yang sangat rendah, diatas hari ini terlihat baik-baik saja, tetapi rakyat hari ini sudah banyak yang susah makan, karena kondisi ekonomi mereka terpuruk.
Pemerintah seperti abai atas semua ini.
Betapa tidak, sekolah, kampus, kantor, mall di close karena wabah covid ini, satu sisi peristiwa politik yang namanya Pilkada serentak 2020 tetap berlangsung atas regulasi yang sudah disepakati oleh Legislatif, Eksekutif dan lembaga-lembaga pengelenggaranya, peraturan demi peraturan dibuat seolah negara memberlakukan nya secara tertib dan tak pandang bulu, tapi implementasinya nol besar.
Peristiwa Pilkada serentak 2020 tetap dilaksanakan dengan jaminan dan peraturan yang sudah ditetapkan, ditambah lagi siapapun pelanggarnya dikenai sanksi, senang mendengarnya tapi tak ada implementasinya kata Iskandar.
Lanjut kata Iskandar, betapa tidak, hari ini media mempertontonkan ulah mantu kepala negara ini melanggar protokol kesehatan yang katanya sanksi nya keras, bahkan terancam didiskualifikasi, tapi nyatanya baik-baik saja, bahkan Bawaslu setempat pun tak bisa berbuat apa-apa. Artinya negara dalam hal ini sudah tak komitment atas aturan-aturannya, jadi harus dilawan.
Dilawan bukan berarti memberontak, tapi kita terus kritisi, terus ingatkan, supaya pemimpin-pemimpin kita ingat, setelah ini mereka akan pulang pada kehidupan yang abadi dan mereka sebagai pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya disana.
Hukum didunia bisa diputar-putar seenakdan semau kekuasaan, tapi hukum Allah SWT tak ada toleransi.
Sebagai rakyat terus kita ingatkan supaya mereka pemimpin kita tak terpelosok terlalu dalam nantinya jika mereka mati.
Ketika ditanya apakah Pilkada serentak tetap tak relevan dilaksanakan disaat wabah covid 19 ini?, Iskandar menjawab, sangat tidak relevan, kondisi rakyat sudah susah segala-galanya ini masih ngotot aja mereka-mereka itu.
Pilkada ada atau tidak tak akan berpengaruh terhadap kondisi rakyat, karena hari ini rakyat sudah muak sama yang begituan,
Pernyataan sekjend PDIP mas Hasto juga makin ngawur buat saya, dia akan bentuk satgas-satgas covid 19 di titik daerah penyelenggaran Pilkada serentak 2020 ini, pertanyaan saya, membuat itu tak mungkin tak pakai uang, kenapa uangnya tak digunakan untuk rakyat?, sampai hari ini saya tak pernah mendengar satu partai politik pun yang berbicara soal covid 19 ini, semua seperti kebelet tetap melaksanakan Pilkada serentak 2020 ini.
Kalau dipandang dari segi dagang, Pilkada ada atau tidak Parpol sudah menang banyak kok, kata Iskandar.
Kursi-kursinya khan sudah dibeli sama para bacalon Pilkada 2020 ini, angkanya pun fantastis, apa lagi yang mereka teriakan?
Mereka hanya melihat ini dari sisi politik dan mengacuhkan sisi keselamatan rakyat dan kesehatan rakyatnya.
Menurut bang is apakah Regulasi Pilkada serentak 2029 adalah bentuk tak komitmentnya pemerintah terhadap rakyat?, Iskandar menjawab sangat tidak berkomitmen, jadi harus tetap dilawan, karena rakyat segala-galanya.
Nyawa satu rakyat kita sangat berharga. Tutur Iskandar.
Tidak ada komentar