Persoalan COVID-19 Bukan Hanya Domain Pemerintah

waktu baca 2 menit
Selasa, 22 Sep 2020 15:54 0 8 Ilham Saputra

MELANESIATIMES.COM Politisi PDIP Kapitra Ampera menjelaskan bahwa karakter bangsa ini sudah lama hidup saling tolong menolong harmonis, kebersamaan yang sangat mengikat dan tidak ada yang merasa lebih soal itu.

“Itulah karakter bangsa kita. Tetapi karakter budaya itu lama kelamamaan akan tergerus dengan hadirnya monster politik yang menghancur semua itu,” sebut Kapitra.

Dikatakannya, perpecahan akan terjadi karena kepentingan politik, dan itu sudah terbukti terlihat kasat mata seperti yang terjadi dewasa ini. Menurutnya, persoalan penyelesaian Covid-19 bukan hanya domain pemerintah semata melainkan semua masyarakat Indonesia. Kata Kapitra, dalam diskusi bertema “Merajut Persatuan untuk Menjaga Kebhinnekaan Indonesia: Penguatan Solidaritas Sosial di Tengah Pandemi Covid-19”, Senin (21 September 2020).

Jiika ada kelompok yang memanfaatkan wabah covid 19 ini untuk membangun opini liar menyudutkan pemerintah, sehingga elektabilitas mereka naik. Tukasnya

“Covid-19 ini masih merajalela, tapi agenda politik terselubung bermunculan dengan membuat kerumunan massa yang menimbulkan kluster baru,” kata Kapitra lagi.

Ia pun mengajak masyarakat untuk berhenti bicara politik, melupakan kontestasi politik dan fokus pikirkan menangani wabah covid-19. “Lupakan dulu kepentingan kelompok, lupakan dulu sakit hati yang kalah di konstestan, lupakan dulu perbedaaan bagaimana kita merajut persatuan apabila dominan politik masih ada di kotak kotakkan maka perlu kita lupakan itu. Indonesia milik kita semua, maka marilah kita merajut persatuan dibawah naungan Bhinneka Tunggal Ika,” tuturnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA