MELANESIATIMES.COM – Masih ingat slogan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang lantang disuarakan pada pilkada lalu?
Mereka memiliki slogan khas yang menjadi identitas mereka, yakni Maju Kotanya Bahagia Warganya. “Hanya Slogan semata”.
Namun faktanya ; Ada dua peristiwa dan kebijakan Anies Rasyid Baswedan tidak membuat Warga DKI Jakarta bahagia sesuai dengan slogannya.
Pertama terkait dengan penahanan COVID19 yang tidak serius oleh Gubernur DKI Jakarta hingga datangnya Kebijakan PSBB jilid dua. Baca https://melanesiatimes.com/2020/09/13/jakarta-psbb-fakta-anies-baswedan-panen-benih-yang-sudah-di-tanam/
Kebijakan ini membuat warga DKI Jakarta Panik. Karena persoalan ekonomi keluarga mereka yang tidak sehat selama masa Pandemi.
Apalagi Anies dengan kepanikannya dan akhirnya ia memutuskan akan mengumumkan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Jakarta pada Minggu (13/9/2020) pukul 16.00 WIB.
Pengumuman akan dilakukan dari Graha BNPB Jakarta Pusat pukul 16.00 WIB dan disiarkan secara langsung melalui media sosial Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan BNPB. Makin tidak bahagia warga ketika ini terjadi.
Kedua – Selain PSBB yang akan kembali diterapkan mulai 14 September 2020 besok.
Kita kembali reviuw kebelakang, pada Januari 2020. Jakarta benar-benar lumpuh. Tak ada yang luput dari banjir. Kondisi ini pun akan berlanjut hingga 4 Januari sesuai perkiraan cuaca yang dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Lalu apa langkah yang bisa dilakukan oleh Gubernur Anies Baswedan?
Sejauh ini tak bisa berbuat banyak. Konsep naturalisasi yang diterapkan pun hanya sekadar teori belum terlihat secara nyata. Lalu kemana, tagline ”Maju Kotanya, Bahagia Warganya” yang diusung Anies Baswedan saat Pilkada DKI. (KopiPahit)