Negara Butuh Elemen Penyeimbang, Biar Jokowi Tak Salah Jalan

waktu baca 2 menit
Sabtu, 29 Agu 2020 13:43 0 10 Ilham Saputra

MELANESIATIMES.COM – Forum Wartawan Joeang (FWJ) mendukung langkah kelompok masyarakat sipil, buruh, petani, dan mahasiswa dalam Gerakan Buruh bersama Rakyat (GEBRAK) yang berencana melakukan aksi unjuk rasa mendesak DPR RI dan pemerintah menghentikan pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja, pada 14 – 16 Agustus di depan Gedung DPR.

Aksi unjuk rasa itu akan digelar tepat saat pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo terjadwal di DPR RI menandai dimulainya masa sidang ke – V tahun sidang 2020.

“Kami akan bantu berjuang kawan-kawan GEBRAK dalam menolak Omnibus Law dengan menyerukan hastag #TolakOmnibusLaw dan #LockdownDPR. Jangan sampai memanfaatkan isu Omnibus Law di tengah Covid-19,” tegas Ketua FWJ Putra Hendra Giri, hari ini.

Lebih lanjut, ia berharap pemerintah lebih memperhatikan rakyat kecil di tengah terhimpitnya ekonomi yang semakin susah di masa pandemi. Jangan sampai pemerintah memanfaatkan momentum jaga jarak akibat Corona untuk mensahkan RUU Cipta Kerja yang diyakini akan merugikan rakyat kecil dan menguntungkan kaum kapitalis.

“Pemerintah harus bijak dalam mengambil keputusan dan tidak merugikan masyarakat hanya untuk keuntungan ekonomi,” jelasnya.

Pasalnya, demo besar akan dilakukan untuk mendesak Presiden Jokowi selaku pengusul Omnibus Law RUU Cipta Kerja untuk segera mencabut surat instruksi pembahasan.

Selain itu, pihaknya juga menyatakan dukungan terhadap terbentuknya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang akan dideklarasikan oleh sejumlah tokoh salah satunya Din Syamsuddin. Menurutnya, terbentuknya KAMI ini membuktikan adanya kesadaran dan kepedulian dari tokoh-tokoh bangsa terhadap kondisi Indonesia saat ini.

“Negara membutuhkan elemen penyeimbang, maka kemunculan KAMI adalah energi yang baik untuk mengcontrol pemerintahan Jokowi agar tidak salah jalan. Sebab, masyarakat sedang resah,” pungkasnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA